Kulit Berminyak Juga Bisa Dehidrasi, Ketahui Ciri-Ciri hingga Cara Mengatasinya

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 13 Mei 2025 | 16:39 WIB
Kulit Berminyak Juga Bisa Dehidrasi, Ketahui Ciri-Ciri hingga Cara Mengatasinya
Ilustrasi kulit bermniyak yang dehidrasi. [Shutterstock]

Suara.com - Dehidrasi sering dikaitkan dengan kulit kering. Namun tahukah kamu, kalau pemilik jenis kulit berminyak alias oily skin juga bisa mengalami kondisi tersebut?

Kulit berminyak yang dehidrasi adalah kondisi di mana kulit kekurangan air (dehidrasi), tetapi terus memproduksi sebum (minyak) berlebih. Hal ini menciptakan situasi paradoks di mana kulit terasa berminyak tetapi kencang, kasar, atau bersisik.

Dalam artikel ini, akan dikupas tuntas mengenai kondisi kulit berminyak yang dehidrasi, mulai dari ciri, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Ciri-Ciri Kulit Berminyak yang Dehidrasi

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi terjadi ketika lapisan pelindung kulit rusak. Lapisan atas kulit ini bertanggung jawab untuk menjaga kelembapan alami kulit dan menjaga hal-hal buruk seperti bakteri, polusi, dan sinar UV agar tidak masuk.

Dan jika hal ini terjadi, maka dapat mengakibatkan:

  • Kulit akan terasa kencang atau tidak nyaman, terutama setelah dicuci, karena kurangnya hidrasi.
  • Produksi minyak berlebih akan menyebabkan wajah tampak berkilau, terutama di daerah T (dahi, hidung, dan dagu).
  • Meskipun berminyak, area yang mengalami dehidrasi akan tampak bersisik, tidak rata, bertekstur, atau mengelupas.
  • Produksi sebum yang berlebih dapat membuat pori-pori tampak lebih besar dan menonjol.
  • Kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan kemerahan.
  • Riasan tidak akan menyatu dengan baik dan menempel pada bagian yang kering atau terhapus karena minyak berlebih.
Ilustrasi cara mengatasi kulit berminyak (Freepik.com)
Ilustrasi kulit berminyak yang dehidrasi. (Freepik.com)

Penyebab Kulit Berminyak yang Dehidrasi

Seperti dilansir dari laman Healthshots, kulit berminyak yang dehidrasi sering kali merupakan hasil kombinasi faktor internal dan eksternal. Antara lain:

1. Terlalu sering mencuci atau menggunakan pembersih yang keras

Menggunakan pembersih wajah dengan surfaktan kuat seperti sulfat dapat menghilangkan minyak alami kulit.

Hal ini dapat membuat kelenjar sebasea memproduksi minyak secara berlebihan untuk mengimbangi hilangnya kelembapan dari wajah.

Hal ini selanjutnya dapat menciptakan siklus dehidrasi dan minyak yang tidak terkendali.

Baca Juga: 8 Pelembap Lokal Ampuh Atasi Kulit Kering dan Kusam, Auto Glowing Alami

2. Faktor lingkungan

Paparan kondisi cuaca yang buruk, seperti angin dingin selama musim dingin atau pemanas ruangan yang kering, dapat menguras kadar air pada kulit.

Sementara itu, polusi dapat semakin melemahkan lapisan kulit, sehingga kulit semakin sulit mempertahankan kelembapannya.

3. Gaya hidup

Dehidrasi akibat asupan air yang tidak memadai atau konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya kadar air di kulit.

Selain itu kurang tidur, stres, dan kebiasaan makan yang tidak sehat juga berkontribusi terhadap kondisi kulit yang tidak seimbang.

4. Perawatan kulit yang tidak tepat

Menggunakan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit seperti toner yang terlalu mengeringkan, astringen berbasis alkohol, atau krim yang berat, dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit.

Melewatkan langkah-langkah hidrasi atau terlalu sering menggunakan produk seperti itu dapat memperparah dehidrasi.

5. Kondisi internal tubuh

Fluktuasi hormonal, seperti yang disebabkan oleh pubertas dan kehamilan, dapat meningkatkan produksi sebum sekaligus mengganggu kemampuan kulit untuk menahan air.

Selain itu, stres kronis diketahui dapat meningkatkan kadar kortisol, yang dapat melemahkan lapisan kulit dan memperburuk dehidrasi.

Ilustrasi kulit kering dan sensitif (Pixabay/Antoni Shkraba)
Ilustrasi kulit berminyak yang dehidrasi. (Pixabay/Antoni Shkraba)

Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi

Selain diet seimbang dan minum air yang cukup, solusi terbaik untuk menjaga kulit berminyak yang dehidrasi adalah dengan mengikuti rutinitas skincare yang tepat.

Berikut ini yang dapat dilakukan demi mengembalikan hidrasi.

1. Gunakan pembersih wajah yang lembut

Hindari produk pembersih wajah yang kasar. Mulailah rutinitas pembersihan wajah dengan pembersih yang lembut yang tidak akan menghilangkan kelembapan alami kulit.

Selain itu, jangan terlalu sering mencuci wajah (lebih dari tiga kali terlalu sering), karena dapat memperparah dehidrasi dan menyebabkan produksi sebum lebih banyak.

2. Pelembap untuk skin barrier

Oleskan pelembap setelah mencuci wajah dengan bahan-bahan yang ringan dan menghidrasi seperti asam hialuronat.

Meskipun memiliki kulit berminyak, penting untuk menggunakan pelembap agar kulit tetap terhidrasi, menurut American Academy of Dermatology.

Carilah produk perawatan kulit yang mengandung ceramide dan niacinamide untuk membantu memulihkan lapisan pelindung kulit dan mengunci kelembapannya.

Penggunaan ceramide secara topikal dapat meningkatkan hidrasi kulit dan memperbaiki fungsi lapisan pelindung,

3. Eksfoliasi

Gunakan eksfoliasi kimia yang lembut seperti asam laktat atau asam mandelic. Dua kandungan tersebut dapat membantu menghilangkan sel kulit mati tanpa merusak lapisan kulit.

4. Mengontrol minyak

Gunakan produk nonkomedogenik untuk membantu mengatur sebum sekaligus menjaga hidrasi.

Produk perawatan kulit dengan asam salisilat atau zinc PCA (Pyrrolidone Carboxylic Acid) cocok untuk kulit berminyak tanpa membuatnya kering.

5. Sunscreen untuk melindungi

Penggunaan sunscreen setiap hari penting untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari.

Pasalnya, sinar UV dapat mengeringkan kulit dan melemahkan skin barrier. Memilih sunscreen berbasis air yang tidak komedogenik akan melindungi dari UV namun tetap lembut pada kulit yang kering dan berminyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI