“Melalui proyek ini, kami ingin orang-orang tidak hanya mencicipi kopi, tapi juga merasakannya. Rasakan suasana tanah tempat kopi ditanam, dengarkan cerita masyarakatnya, dan resapi budayanya,” ungkap Felix.
Selama WOC berlangsung, pengunjung bisa membeli tiga varian Koffie Tins dalam paket bundling spesial seharga Rp1,5 juta, yang masing-masing dihargai Rp639 ribu jika dibeli terpisah. Produk ini merupakan edisi terbatas yang hanya tersedia di event dan platform resmi Roemah Koffie.
“Kami ingin produk ini menjadi kenangan, bukan hanya karena rasanya, tapi karena cerita di baliknya. Itulah misi kami, menghubungkan kopi dengan budaya dan manusia,” tutup Felix.
Merajut Identitas Lewat Rasa
Apa yang dilakukan Roemah Koffie lewat Rambadia adalah contoh nyata bahwa kopi Indonesia tidak hanya unggul dari sisi rasa, tetapi juga dari sisi narasi budaya.
Ini bukan hanya strategi branding, tapi sebuah gerakan untuk menjadikan kopi sebagai penghubung identitas dan kekayaan lokal yang patut dibanggakan di panggung global.
Melalui inisiatif seperti ini, Indonesia tidak sekadar menjadi eksportir kopi, tetapi penjaga cerita, pelestari budaya, dan penyambung hati dari satu cangkir ke cangkir lainnya.