Apa Itu Kloter Haji 'Gado-gado' dan 'Sapu Jagat' yang Dibuat Kemenag?

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 20 Mei 2025 | 20:04 WIB
Apa Itu Kloter Haji 'Gado-gado' dan 'Sapu Jagat' yang Dibuat Kemenag?
Petugas melakukan cek kesehatan kepada calon jamaah haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (5/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang unik dari pelaksanaan ibadah haji 2025 tahun ini. Kementerian Agama (Kemenag) mengungkap bahwa ada dua macam kelompok terbang atau kloter dari Tanah Air yang diterbangkan untuk menunaikan haji ke Tanah Suci, Makkah.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief dalam keterangannya saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/5/2025) menyebutkan salah satu kloter dengan istilah 'kloter gado-gado.'

Kloter gado-gado tersebut nanti akan dikomunikasikan ke pihak pemerintah Arab Saudi agar mereka bisa terakomodir dengan baik.

Hilman juga berjanji agar mereka yang terbang bersama kloter gado-gado tersebut tak akan kesulitan masuk ke titik kumpul di kota Makkah.

Kemenag lalu akan membagi kloter lainnya dalam 'kloter sapu jagat' yang nantinya akan berasal dari beragam sumber embarkasi.

Lantas, apa yang membedakan antara kloter gado-gado dengan kloter sapu jagat?

Kloter gado-gado: Imbas molornya visa haji jemaah Indonesia

Munculnya kloter gado-gado ternyata sebagai imbas visa haji jemaah Indonesia yang molor terbit, sebagaimana yang disampaikan oleh Kemenag.

Kala visa haji terlambat terbit, maka jemaah harus mengundur waktu berangkat haji. Alhasil, para jemaah yang mengalami kendala tersebut akan tercecer dari rombongan kloternya.

Baca Juga: Cerita Persiapan Ruben Onsu yang Penuh Kebingungan Jelang Berangkat Haji

Jemaah yang tercecer tersebut akhirnya membentuk kloter gado-gado yang terdiri atas beragam jemaah dari syarikah yang berbeda-beda.

Sebagai informasi, syarikah adalah perusahaan Arab Saudi yang memegang kewenangan untuk mengatur pelaksanaan haji dan mengakomodir para jemaah dari Indonesia.

Adapun dalam satu kloter gado-gado, jemaah diberangkatkan oleh syarikah yang beraneka ragam dan bertemu menjadi satu melalui satu pemberangkatan.

Tercatat, ada 8 syarikah haji yang turut membantu memberangkatkan jemaah haji dari Indonesia. Lebih lanjut, 8 syarikah tersebut adalah Al-Bait Guest, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Tiap syarikah haji memberangkatkan 11.000 hingga 30.000 jemaah haji melalui beberapa kloter yang berangkat bersama-sama.

Kloter sapu jagat: Jadi kloter terakhir buat berangkatkan seluruh jemaah haji

Setelah kloter gado-gado, pemerintah juga akan memberangkatkan para jemaah haji dengan kloter sapu jagat.

Istilah kloter sapu jagat kerap digunakan untuk menyebut kloter yang menampung jemaah yang belum mendapatkan kesempatan untuk embarkasi.

Jemaah yang belum diberangkatkan umumnya 'dititipkan' dari kloter sebelumnya karena sakit dan tak bisa ikut bergabung dengan rombongan awalnya.

Seluruh jemaah yang dititipkan akan diberangkatkan melalui kloter terakhir dari seluruh kloter jemaah haji dalam satu periode ibadah haji.

Umumnya, kloter sapu jagat menampung banyak jemaah yang berisiko tinggi, jemaah tua, dan mereka yang menggunakan kursi roda.

Jemaah yang berangkat bersama kloter sapu jagat juga diberangkatkan dari berbagai provinsi di Tanah Air.

Kemenag implementasikan satu syarikah satu kloter, DPR RI wanti-wanti hal ini

Berkaca dari munculnya dua jenis kloter tersebut, pemerintah berusaha mencanangkan sistem satu syarikah satu kloter di tahun ini.

Adapun Hilman Latief dalam keterangan yang sama memaparkan sistem tersebut diterapkan agar tak ada lagi jemaah yang terpisah dari rombongan maupun pendamping kelompok mereka.

Sistem ini bekerja dengan cara memberangkatkan satu kloter untuk tiap 8 syarikah yang beroperasi tahun ini.

Sistem ini turut mendapatkan sorotan dari DPR RI, terutama dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang turut mengundang Hilman Latief.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari NasDem Dini Rahmania dalam rapat kerja sama tersebut mewanti-wanti agar tak ada lagi jemaah yang terpisah dari rombongannya.

Kritik yang dilontarkan Dini tersebut juga tak terlepas dari keberadaan kloter gado-gado dan kloter sapu jagat yang menandakan bahwa ada jemaah yang tercecer.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI