Selain itu, "Listen to Her Parole" juga berfungsi sebagai ajang perayaan dan penghargaan bagi perempuan yang telah mencapai kesuksesan di berbagai bidang seperti fesyen, teknologi, seni, bisnis, politik, dan lainnya.
Sementara itu, sekilas mengenai Yayasan Putri Charlene dari Monako adalah yayasan yang didirikan oleh Yang Mulia Putri Charlene dari Monako. Yayasan itu memiliki tujuan untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan agar orang-orang dapat bertahan hidup serta berkembang di lingkungan perairan.
Yayasan tersebut juga berupaya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berkembang dengan nilai-nilai olahraga dan solidaritas, serta mengurangi angka kematian akibat tenggelam.
Faktanya, dukungan dari Yayasan Putri Charlene dari Monako terhadap acara itu tidak serta-merta menjadikan penghargaan yang diberikan sebagai representasi atau pengakuan resmi dari UNESCO.
Acara yang digelar oleh USC merupakan bagian dari perayaan Festival Film Cannes 2025 dengan tujuan menghormati perempuan di berbagai bidang, termasuk seni, budaya, teknologi, bisnis, dan politik.
Hal ini juga dijelaskan dalam situs web resmi USC, yang menyatakan:
"United Society Council dengan bangga mengundang Anda ke malam yang tak terlupakan, penuh keanggunan, inspirasi, dan diskusi bermakna di Festival Film Cannes ke-78. Tandai kalender Anda pada 14 Mei 2025, dan bersiaplah menjadi bagian dari acara transformatif yang akan diselenggarakan di Grand Salon Ballroom yang megah di Carlton Hotel Cannes—lokasi yang sama tempat Grace Kelly bertemu Pangeran Albert dari Monako."
Verifikasi Penghargaan Syahrini

Syahrini menerima penghargaan kategori "Outstanding Achievement in Entertainment, Influence & Global Cultural Impact" atas kontribusinya di industri hiburan dan dampaknya terhadap budaya global. Pada trofi yang diterima Syahrini, tertera tulisan UNESCO: Guila Clara Kessous.
Tulisan ini diduga menjadi pemicu kesalahpahaman terkait legitimasi penghargaan yang diterima Syahrini. Padahal, Guila Clara Kessous sendiri merupakan penerima penghargaan "Artist for Peace" dari UNESCO.
Baca Juga: Heboh Syahrini Dapat Penghargaan dari UNESCO, Eks Karyawan Ungkap Fakta Sebenarnya
Ia dikenal sebagai seniman dan akademisi asal Prancis yang mendedikasikan diri untuk mempromosikan hak asasi manusia melalui seni, sehingga menerima penghargaan dari organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.
Kemunculan nama UNESCO dalam konteks penghargaan Syahrini menimbulkan salah tafsir bahwa lembaga yang memberikan penghargaan adalah badan resmi PBB. Namun, hingga kini tidak ada catatan resmi mengenai kerja sama atau pemberian penghargaan tersebut di situs atau publikasi resmi UNESCO PBB.
Tercantumnya nama UNESCO dalam acara gala dinner USC semata-mata karena kehadiran Guila Clara Kessous. Pada Januari 2012, Guila Clara Kessous memang diangkat sebagai "UNESCO Artist for Peace" sebagai pengakuan atas komitmennya dalam membela hak asasi manusia melalui seni.
Kontributor : Trias Rohmadoni