7 Langkah Efektif Mencegah Stroke Sejak Dini, Simpel tapi Berdampak

Kamis, 22 Mei 2025 | 16:58 WIB
7 Langkah Efektif Mencegah Stroke Sejak Dini, Simpel tapi Berdampak
Ilustrasi orang mengalami stroke (Freepik/Lifestylememory)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring bertambahnya usia, risiko terkena stroke akan meningkat, apalagi bagi seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini. Lantas, bagaimana cara mencegah stroke?

Meskipun tidak bisa memutar kembali waktu atau mengubah riwayat keluarga, ada banyak faktor risiko stroke lainnya yang dapat dikendalikan, selagi kamu menyadarinya.

Jika kamu mengetahui adanya faktor risiko tertentu yang membahayakan kesehatan dan meningkatkan risiko stroke, kamu bisa mengambil langkah untuk menguranginya.

Dikutip dari laman Harvard Medical School pada Kamis, 22 Mei 2025, berikut tujuh cara yang bisa dilakukan mulai sekarang untuk mencegah stroke.

Ilustrasi dokter menganalisa penyakit stroke. [Pexels]
Ilustrasi dokter menganalisa penyakit stroke. [Pexels]

1. Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko terbesar, bahkan bisa melipatgandakan kemungkinan terkena stroke jika tidak dikendalikan.

Mengelola tekanan darah adalah salah satu langkah paling penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah terkena stroke.

Idealnya tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg. Namun, untuk sebagian orang, target di bawah 140/90 mmHg mungkin lebih sesuai, tergantung saran dokter.

Cara menurunkan tekanan darah:

Baca Juga: Jam Kerja Panjang Tingkatkan Risiko Stroke hingga Serangan Jantung, Ini Cara Menjaga Kesehatan

  1. Batasi konsumsi garam hingga tidak lebih dari 1.500 mg per hari (sekitar setengah sendok teh).
  2. Hindari makanan tinggi kolesterol seperti burger, keju, dan es krim.
  3. Konsumsi 4–5 porsi buah dan sayur setiap hari, ikan 2–3 kali seminggu, serta produk gandum utuh dan susu rendah lemak.
  4. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
  5. Berhenti merokok.
  6. Konsumsi obat tekanan darah jika diresepkan oleh dokter.

2. Menurunkan Berat Badan

Obesitas dan komplikasinya, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes dapat meningkatkan risiko stroke. Menurunkan berat badan sudah bisa berdampak positif.

Cara menurunkan berat badan:

  1. Batasi asupan kalori harian antara 1.500–2.000 kkal, tergantung pada tingkat aktivitas dan IMT.
  2. Perbanyak aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, bermain tenis, atau aktivitas lain.

3. Rutin Berolahraga

Selain membantu menurunkan berat badan dan tekanan darah, olahraga juga secara langsung berperan dalam menurunkan faktor risiko stroke.

Tak perlu olahraga yang berat, cukup rutin jalan kaki setiap pagi setelah sarapan selama 30 menit sekaligus atau bagi jadi 10–15 menit beberapa kali dalam sehari.

4. Hindari Konsumsi Alkohol

Minum alkohol dalam jumlah kecil, seperti satu gelas per hari, masih dianggap aman. Namun, mengonsumsi lebih dari dua gelas sehari dapat secara signifikan meningkatkan risiko stroke.

5. Mengobati Atrial Fibrilasi

Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang bisa menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di jantung. Gumpalan ini bisa berpindah ke otak dan menyebabkan stroke.

Jika mengalami gejala seperti jantung berdebar atau sesak napas, segera periksa ke dokter dan kamu mungkin akan mendapat obat pengencer darah untuk menurunkan risiko stroke akibat gangguan ini.

6. Menjaga Kadar Gula Darah

Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dalam jangka panjang dan meningkatkan risiko terbentuknya bekuan darah.

Pantau kadar gula darah sesuai arahan dokter dan atur pola makan sehat, olahraga teratur, dan obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah.

7. Berhenti Merokok

Merokok mempercepat pembentukan bekuan darah dan meningkatkan penumpukan plak di pembuluh darah. Berhenti merokok merupakan perubahan gaya hidup terpenting untuk menurunkan faktor risiko stroke.

Kenali Gejala Stroke dengan Metode F-A-S-T

Banyak orang mengabaikan tanda-tanda stroke karena ragu apakah gejala tersebut serius.  Asosiasi Stroke Nasional Amerika memperkenalkan akronim F-A-S-T untuk mengenali gejala stroke.

  • Face drooping (wajah menurun)
  • Arm weakness (kelemahan pada lengan)
  • Speech difficulty (kesulitan berbicara)
  • Time to call emergency services (waktunya hubungi layanan darurat)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI