Studi Sebut Konsumsi Ayam Terus-menerus Bisa Picu Kanker dan Kematian Dini, Benarkah?

Sabtu, 24 Mei 2025 | 18:04 WIB
Studi Sebut Konsumsi Ayam Terus-menerus Bisa Picu Kanker dan Kematian Dini, Benarkah?
Ilustrasi daging ayam. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru dari Italia menunjukkan bahwa mengonsumsi hidangan ayam secara rutin berpotensi meningkatkan risiko menderita kanker gastrointestinal atau pencernaan serta kematian.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients itu menyatakan bahwa makan ayam melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap minggu, yakni 300 gram, akan berisiko 27 persen meninggal lebih cepat atau terkena kanker pencernaan sebesar 2,6 persen.

Namun, temuan itu sangat bertentangan dengan konsep pola makan Mediterania, yang mana daging unggas sangat penting.

Temuan tersebut cukup mengejutkan para ahli, termasuk ahli hematologi dan onkologi Wael Harb dan ahli nutrisi Kristin Kirkpatrick di Cleveland Clinic.

Menurut mereka berdua, hubungan dari penelitian observasional tersebut tidak cukup kuat untuk menarik kesimpulan bahwa memakan ayam akan memicu kanker.

Ilustrasi daging ayam (pexels/kaorinne)
Ilustrasi daging ayam (pexels/kaorinne)

"Temuannya menarik, tetapi karena ini adalah studi observasional, studi ini tidak membuktikan sebab akibat," kata Wael Harb, dikutip dari laman Medical News Today pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Harb menggarisbawahi bahwa daging ayam memainkan peran penting dalam pola makan sehat dan menyarankan untuk berhati-hati dalam menafsirkan suatu temuan baru.

"Studi ini memunculkan pertanyaan penting, tetapi kita perlu menafsirkannya secara hati-hati. Unggas sudah lama menjadi bagian inti dari pola makan sehat seperti diet Mediterania," lanjutnya.

Wael Harb menambahkan, "(Juga) dikaitkan dengan penurunan risiko kanker dan penyakit jantung."

Baca Juga: Pertanda di Kulit yang Mesti Diwaspadai Penyebab Leukimia, Diantaranya Kurap

Kristin Kirkpatrick menambahkan bahwa kanker merupakan penyakit yang kompleks dan multifaktoral atau bisa disebabkan oleh banyak faktor. Artinya, sulit untuk menentukan penyebabnya pada satu faktor saja.

"Studi menunjukkan bahwa perkembangan kanker dari satu orang ke orang lain itu rumit dann mencakup banyak faktor, termasuk genetika, lingkungan, pola makan, aktivitas fisik, paparan racun, usia dan peradangan," timpal Kristin.

Apakah Ayam yang Menyebabkan Kanker?

Dua ahli tersebut setuju bahwa potensi menderita kanker lebih erat kaitannya dengan cara pengolahan atau bumbu yang ditambahkan ke dalam hidangan ayam.

Pasalnya, cara makanan dimasak atau bahan yang ditambahkan ke dalam makanan, seperti minyak atau rempah-rempah dapat mengubah nutrisi di dalam makanan tersebut.

"Jika daging unggas dipanggang, digoreng, atau dimasak, dapat terbentuk senyawa seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik plosiklik (PAH), yang dikaitkan dengan risiko kanker," jelas Wael Harb.

Rupanya, senyawa itu juga terdapat dalam daging merah dan daging olahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI