Suara.com - Ketika berada di Tanah Suci para jemaah harus mengikuti urutan rukun haji sesuai syariat Islam, mulai dari Ihram sampai Tahallul.
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima dan merupakan kewajiban bagi Muslim yang mampu secara fisik, finansial, serta mental.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, ada beberapa rukun yang harus dilakukan sesuai syariat Islam. Bagaimana urutan rukun haji sesuai syariat Islam?
Ibadah haji dianggap tidak sah ketika salah satu rukunnya tidak dilakukan. Makanya urutan rukun haji sesuai syariat Islam perlu benar-benar diperhatikan.
Rukun haji ini telah tertuang dalam mazhab Asy-Syafi'iyah, yaitu Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul, dan Tertib. Supaya lebih memahami setiap halnya, simak informasi berikut.
Urutan Rukun Haji Sesuai Syariat Islam
Berikut adalah urutan rukun haji sebagaimana yang dijelaskan dalam Mazhab Asy-Syafi’iyah.
1. Ihram
Ihram adalah niat untuk menunaikan ibadah haji. Tanda dimulainya ihram adalah ketika jamaah memakai pakaian ihram serta mengucapkan talbiyah.
Rukun haji ini sangat penting karena tanpa ihram, ibadah haji Anda dianggap tidak sah.
Baca Juga: Tata Cara Melakukan Wukuf di Arafah dengan Benar dan Doa Arab Latinnya
Pakaian ihram bagi laki-laki terdiri dari dua kain putih yang tidak dijahit: satu dikenakan di bagian atas tubuh (rida) dan satu lagi di bagian bawah (izar).
Sementara bagi perempuan, pakaian ihram berarti mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Lafal niat haji dan artinya:
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi taala
Artinya: Aku berniat haji dan berihram karena Allah Taala.
Setelah berniat ihram, terdapat sejumlah larangan yang harus Anda hindari. Di antaranya adalah menggunakan parfum, memotong kuku atau rambut, melangsungkan pernikahan atau menikahkan, berhubungan suami istri, serta bagi perempuan dilarang menutup wajah.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf merupakan rukun haji kedua sekaligus menjadi inti dari seluruh rangkaian ibadah haji. Ini adalah rukun yang membedakan ibadah haji dan umroh.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah, para jamaah berkumpul di Padang Arafah sejak waktu Zuhur hingga terbenamnya matahari.
Selama wukuf, Anda sangat dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah, dzikir, istighfar, tahlil, sholawat, dan membaca Al-Qur’an, baik secara pribadi maupun berjamaah.
3. Thawaf Ifadhah
Thawaf Ifadhah merupakan rukun haji yang dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dengan berjalan kaki.
Thawaf dimulai dari posisi sejajar dengan Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama, dengan posisi Ka'bah selalu berada di sisi kiri tubuh Anda.
Syarat utama thawaf ialah berada dalam keadaan suci dari hadas kecil maupun besar.
Mengutip dari NU Jabar, waktu paling utama untuk melaksanakan thawaf adalah:
- Pada 10 Dzulhijjah setelah melempar jumrah aqabah dan tahallul
- Setelah lewat tengah malam pada tanggal 10 Dzulhijjah
- Saat waktu subuh atau ketika fajar menyingsing di hari yang sama
Walaupun tidak ada batasan yang mutlak mengenai waktu thawaf, Anda sebaiknya melakukannya sebelum berakhirnya hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
4. Sai
Sai adalah rukun haji keempat, dilakukan dengan berjalan bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Satu kali perjalanan dihitung dari Safa ke Marwah atau sebaliknya, sehingga Sai berakhir di Bukit Marwah.
Meski Sai sebaiknya dilakukan dalam keadaan suci, ibadah ini tetap sah meski Anda tidak dalam keadaan berwudhu.
Sai juga merupakan bentuk penghormatan atas perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, dalam mencari air di padang pasir.
5. Tahallul (Mencukur Rambut)
Usai merampungkan Sai, Anda diwajibkan melakukan tahallul, yaitu mencukur atau memotong rambut kepala sebagai tanda telah selesainya rangkaian rukun ibadah haji.
Bagi laki-laki, yang paling utama adalah mencukur habis rambut kepala. Namun jika tidak memungkinkan, cukup dengan memotong rambut di tiga bagian: kanan, tengah, dan kiri.
Sementara itu, perempuan cukup memotong setidaknya tiga helai rambut seukuran satu ruas jari. Tahallul terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahallul awal dan tahallul tsani (kedua).
6. Tertib
Urutan terakhir rukun haji menurut syariat islam adalah tertib, yaitu memastikan bahwa semua rukun haji dijalankan secara berurutan, dimulai dari ihram hingga tahallul.
Jika salah satu rukun dilewati atau dilakukan tidak sesuai urutan, maka ibadah haji Anda tidak sah.
Memahami rukun haji secara benar adalah kewajiban bagi setiap calon jamaah sebelum berangkat menunaikan ibadah ke Tanah Suci.
Semoga dengan persiapan yang baik, ibadah haji Anda diterima oleh Allah dan menjadi haji yang mabrur.
Seperti itulah urutan rukun haji sesuai syariat Islam, mulai dari Ihram sampai Tahallul yang wajib diperhatikan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri