suara hijau

Conscious Luxury Travel Kini Jadi Trend: Apa itu, dan Benarkah Baik Bagi Lingkungan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2025 | 16:07 WIB
Conscious Luxury Travel Kini Jadi Trend: Apa itu, dan Benarkah Baik Bagi Lingkungan?
Ilustrasi glamping (Pexels/cottonbro studio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, banyak sektor industri mulai bertransformasi ke arah yang mendukung keberlanjutan.

Salah satunya industri pariwisata yang hadir dengan konsep conscious luxury travel.

Conscious luxury travel atau perjalanan mewah yang sadar, merupakan perjalanan yang menggabungkan kemewahan dengan prinsip conscious travel.

Conscious travel sendiri adalah perjalanan yang dilakukan dengan penuh kesadaran sehingga berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

Sikabu Glamping (Instagram/sikabu_glamping)
Sikabu Glamping (Instagram/sikabu_glamping)

Dengan menyatukan keduanya, perjalanan mewah tak hanya sebatas menikmati fasilitas eksklusif tanpa memikirkan konsekuensinya, tetapi juga menghargai lingkungan dan masyarakat setempat.

Co-Founder dan Chief Experience Officer dari Postcard Travel Club, Amit Jaipuria, mengungkapkan bahwa pola pikir wisatawan mulai berubah setelah pandemi. Saat ini, banyak wisatawan menginginkan pengalaman wisata yang bermakna sekaligus berkontribusi positif terhadap tempat yang mereka kunjungi.

Conscious luxury travel menjadi bagian penting dari perubahan ini, mendorong individu untuk berwisata dengan penuh empati dan pemahaman. Pendekatan ini menciptakan koneksi yang lebih mendalam dengan budaya dan masyarakat lokal, sehingga memungkinkan para wisatawan untuk lebih mengapresiasi perspektif dan pengalaman yang beragam,” kata Amit, dikutip dari Telegraph India.

Konsep conscious travel berkaitan erat dengan keberlanjutan. Esensi dari conscious travel adalah membuat pilihan dengan penuh kesadaran dan pertimbangan untuk meminimalisir dampak negatifnya terhadap lingkungan sekaligus mendukung masyarakat setempat.

Sementara itu, keberlanjutan berarti memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan masa depan generasi mendatang.

Baca Juga: Merawat Bumi, Merawat Iman: Dialog Lintas Iman tentang Lingkungan

Industri pariwisata pun mulai mengambil langkah untuk mendukung keberlanjutan. Misalnya melalui pelestarian sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat lokal, pembangunan akomodasi ramah lingkungan, serta pemberian edukasi kepada para wisatawan.

Lebih lanjut, Amit menyatakan bahwa conscious luxury travel dapat memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk tetap merasakan kenyamanan dan kemewahan, tanpa harus mengesampingkan nilai-nilai yang mereka yakini.

“Hal ini mendorong wisatawan untuk membuat pilihan yang sesuai dengan keyakinan etis mereka. Dengan demikian, hal ini membangun komunitas global yang menghargai empati, pengertian, dan inklusivitas dalam setiap perjalanan," jelas Amit.

Lalu, bagaimana cara agar perjalanan mewah bisa tetap dilakukan dengan sadar serta menghargai lingkungan dan masyarakat lokal? Melansir Telegraph India, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan bagi para wisatawan.

Memilih akomodasi yang mengutamakan keberlanjutan

Cari akomodasi yang mengutamakan keberlanjutan, seperti hotel atau resor yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan. Menginap di akomodasi milik masyarakat lokal juga bisa menjadi pilihan untuk membantu ekonomi setempat serta mengurangi jejak karbon.

Mendukung masyarakat lokal

Dukung masyarakat lokal dengan berbelanja di pasar lokal, makan di restoran yang dikelola oleh warga sekitar, atau membeli oleh-oleh langsung dari pengrajin lokal. Selain itu, wisatawan juga bisa ikut serta dalam kegiatan berbasis komunitas untuk membangun hubungan yang lebih bermakna sekaligus membantu perekonomian setempat.

Menerapkan perjalanan hijau

Saat bepergian, gunakan transportasi yang ramah lingkungan seperti kendaraan umum atau kendaraan listrik. Pilihan ini dapat membantu dalam mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.

Melakukan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Gunakan botol minum yang bisa diisi ulang dan bawa tas belanja sendiri. Hindari menggunakan barang atau produk sekali pakai, dan usahakan untuk mendaur ulang sampah jika memungkinkan.

Jangan tinggalkan jejak

Ketika berwisata dengan menjelajahi alam, penting untuk mematuhi peraturan yang berlaku di lokasi tersebut. Lindungi ekosistem dengan cara tidak mengotori dan merusak alam.

Gabung dalam komunitas

Bergabunglah ke dalam komunitas yang mempertemukan para conscious travellers dengan pengelola wisata berkelanjutan. Melalui komunitas tersebut, wisatawan dapat lebih banyak belajar tentang conscious luxury travel.

Penulis: Kayla Riasya Salsabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI