Suara.com - Perawatan wajah kini sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup modern. Selain menunjang penampilan dan kepercayaan diri, menggunakan skincare juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua kandungan skincare bisa dicampur dan digunakan bersamaan?
Faktanya, mencampur bahan skincare yang tidak kompatibel dapat menimbulkan efek samping serius seperti jerawat, kulit mengelupas, kemerahan, bahkan iritasi berat. Maka dari itu, penting bagi pengguna skincare—terutama pemula—untuk memahami kandungan skincare yang tak boleh dicampur.
Setiap bahan aktif dalam produk skincare memiliki sifat kimia dan pH yang berbeda. Beberapa bahan bersifat asam, sementara yang lain basa. Ada yang menenangkan kulit, ada pula yang menstimulasi regenerasi sel. Ketika dua bahan yang tidak kompatibel digunakan bersamaan, hasilnya bisa jadi bukan kulit glowing, tapi justru rusak dan sensitif.
Selain itu, jenis kulit juga memegang peran penting. Tidak semua bahan cocok untuk kulit sensitif, kering, atau berminyak. Oleh karena itu, memahami interaksi antar bahan skincare adalah langkah awal yang krusial sebelum memulai rutinitas perawatan wajah.
Daftar Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur
Berikut adalah beberapa kombinasi bahan aktif dalam skincare yang tidak disarankan untuk digunakan bersamaan, lengkap dengan penjelasan ilmiahnya.
1. Retinol dan Vitamin C
Dua-duanya memiliki manfaat anti-aging. Tapi retinol dan vitamin C memiliki pH yang sangat berbeda. Kalau dikombinasikan, ini bisa membuat salah satu atau keduanya menjadi tidak efektif. Dampak buruknya bisa menimbulkan iritasi pada kulit sensitif.
2. Retinol dan AHA/BHA
Retinol dan AHA/BHA merupakan asam glikolat dan asam salisilat. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai eksfoliator. Jika kandungan skincare ini dicampurkan bisa mengakibatkan over-exfoliation, yang memicu kemerahan, kulit mengelupas, dan kekeringan.
3. Retinol dan Benzoyl Peroxide
Keduanya sering digunakan untuk mengatasi jerawat, namun jika dipakai bersamaan bisa menyebabkan iritasi parah. Efek buruknya, kandungan ini justru saling menetralkan manfaat masing-masing untuk mengatasi jerawat, sehingga kalau Anda mencampurkan keduanya dengan tujuan mengatasi jerawat, tidak akan ada hasilnya.
4. Retinol dan Asam Salisilat
Sama seperti kombinasi dengan AHA, asam salisilat (BHA) bisa membuat kulit terlalu kering dan iritasi jika digunakan bersamaan dengan retinol.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Produk Skincare Anti-Aging Terbaik untuk Usia 30-an ke Atas
5. Vitamin C dan AHA/BHA
Meskipun Vitamin C adalah antioksidan yang baik, menggabungkannya dengan bahan eksfoliatif seperti AHA atau BHA bisa meningkatkan risiko iritasi dan merusak skin barrier.
6. Niacinamide dan AHA
Niacinamide dikenal sebagai bahan yang menenangkan dan memperkuat lapisan kulit. Namun, jika dicampur dengan AHA, bisa menimbulkan reaksi yang menyebabkan kemerahan dan rasa panas.
7. Benzoyl Peroxide dan Vitamin C
Benzoyl peroxide adalah agen antibakteri yang kuat, sedangkan Vitamin C adalah antioksidan. Sayangnya, benzoyl peroxide dapat mengoksidasi vitamin C, membuatnya tidak lagi efektif.
8. Asam Salisilat dan Asam Glikolat
Dua-duanya adalah eksfoliator kimia yang kuat. Penggunaan bersamaan bisa membuat kulit menjadi sangat sensitif dan mudah teriritasi.
9. Sunscreen dan Makeup (Tanpa Teknik Tepat)
Tidak disarankan mengaplikasikan sunscreen setelah makeup karena bisa mengurangi efektivitas perlindungannya. Pastikan sunscreen digunakan terlebih dahulu dan tunggu hingga menyerap sempurna sebelum menggunakan makeup.
Agar hasil perawatan maksimal dan kulit tetap sehat, gunakan produk secara terpisah atau di waktu berbeda. Misalnya produk skincare dengan kandungan vitamin C digunakan di pagi hari dan skincare dengan kandungan retinol di malam hari.