Suara.com - Pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, tentang tinggi badan penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai beragam reaksi dari masyarakat Indonesia. Ia menyebutkan bahwa program MBG diyakini mampu mendorong pertumbuhan tinggi badan anak-anak Indonesia hingga 180 cm.
Sebelumnya, Dadan Hindayana menegaskan tentang pentingnya masa pertumbuhan kedua anak (terjadi pada usia 12-16 tahun) sebagai momen krusial intervensi gizi. Oleh karena itu, program MBG diberlakukan agar anak-anak menerima asupan makanan lengkap yang terdiri dari nasi, protein hewani, sayur, buah, serta susu.
Lulusan Proteksi Tanaman IPB itu juga menyebutkan contoh nyata dari hal ini, yakni kedua anaknya yang mencapai tinggi 181 cm dan 185 cm berkat pola makan bergizi serta rajin mengonsumsi susu sebanyak dua liter per hari sejak kecil.
"Inilah saatnya kita harus intervensi dengan gizi seimbang. Kalau kita tidak intervensi sekarang, maka tubuhnya saya perkirakan rata-rata hanya 160-165 cm. Tapi ketika ada makan bergizi, nanti tubuhnya minimal 180 cm," ujar Dadan Hindayana, dilihat pada Jumat, 30 Mei 2025.
Menilik pernyataan Kepala BGN tersebut, faktor apa saja sebenarnya yang dapat memengaruhi tinggi badan anak? Berikut uraian lengkapnya.
Faktor yang Pengaruhi Tinggi Badan Anak

Mengutip dari laman siloamhospitals.com, tinggi badan anak tidak hanya dipengaruhi sepenuhnya oleh genetik. Selain genetik, ada banyak faktor lainnya yang dapat memengaruhi tinggi badan seseorang, di antaranya adalah hormon dan lingkungan.
Memang, faktor terbesar yang memengaruhi tinggi badan seseorang adalah genetik. Dengan kata lain, tinggi badan bisa diturunkan. Meski demikian, faktor lain juga turut berpengaruh dalam tinggi badan seseorang, seperti pola diet, lingkungan, dan kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi tinggi badan seseorang.
1. DNA
Baca Juga: Cak Imin Resmikan Program 1.000 Dapur MBG di Pesantren, Target 3 Juta Santri Dapat Makan Bergizi
DNA atau Deoxyribonucleic Acid adalah molekul yang membawa informasi genetik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, DNA atau keturunan merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi tinggi badan seseorang.
Orang tua akan menurunkan gen kepada anaknya yang dapat terlihat dari karakteristik fisik anak, termasuk tinggi badan, bentuk wajah, berat badan, warna kulit dan rambut, termasuk kecerdasan. Pengaruh genetik terhadap tinggi badan seseorang adalah sekitar 80 persen.
2. Hormon
Faktor lain yang memengaruhi tinggi badan seseorang adalah hormon. Terdapat tiga tipe hormon yang memiliki peran penting dalam menstimulasi pertumbuhan manusia, yakni Human Growth Hormones (HGH), hormon tiroid, dan hormon sex. Berikut masing-masing fungsinya:
- Growth Hormones: Growth Hormone diproduksi oleh kelenjar pituitary atau pituitary gland. Beberapa kondisi medis dapat mengurangi produksi hormon ini, sehingga juga turut memengaruhi pertumbuhan.
- Hormon tiroid: hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid ini memegang peran yang krusial dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan.
- Hormon sex: Selama masa pertumbuhan, hormon sex sperti testosteron dan estrogen memegang peranan vital terhadap pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
3. Jenis kelamin
Secara umum, rata-rata tinggi badan antara perempuan dan laki-laki berbeda, kebanyakan laki-laki akan lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini karena laki-laki memiliki masa pertumbuhan yang lebih panjang dibandingkan perempuan.
Rata-rata perbedaan tinggi badan antara laki-laki dan perempuan adalah sekitar 14 cm, namun hal ini dapat bervariasi tergantung dari berbagai faktor yang memengaruhi secara individual. Faktanya, ada beberapa perempuan yang justru lebih tinggi daripada laki-laki.

4. Nutrisi
Pemenuhan nutrisi harian juga termasuk salah satu faktor yang memengaruhi tinggi badan seseorang. Pertumbuhan dan perkembangan anak sebagian besar dipengaruhi oleh nutrisi yang mereka terima. Karenanya, penting untuk memenuhi diet nutrusi yang seimbang selama masa pertumbuhan.
5. Lingkungan
Tinggi badan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor lingkungan. Lingkungan sosial. Ekonomi, emosional, dan fisik dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tinggi anak.
6. Aktivitas fisik
Anak yang melakukan aktivitas fisik selama masa pertumbuhan mereka, seperti olahraga atau aktivitas fisik lainnya, cenderung akan tumbuh lebih tinggi. Beberapa olahraga yang dapat meningkatkan tinggi badan anak antara lain jump rope, jogging, basket, badminton, dan renang.
Kontributor : Rizky Melinda