Infografis
Suara.com - Postingan salah satu warganet di media sosial TikTok tentang alasan perceraian Dedi Mulyadi dengan mantan istri berhasil mencuri perhatian. Pemilik akun TikTok @arsyla.nadhifa8 menyebutkan bahwa penyebab perceraian tersebut adalah karena Dedi Mulyadi tidak terbuka soal keuangan.
"Viral! Penyebab perceraian Dedi Mulyadi, menurut Ambu Aneu (Anne Ratna Mustika)," bunyi keterangan dalam video tersebut, dilansir pada Jumat, 30 Mei 2025.
"Beliau Kang Dedi tidak terbuka soal keuangan, saya tidak tau aset dia apa saja, harta dia berapa, beliau kalau mau beli apa-apa tidak pernah bilang, tertutup soal keuangan, sehingga saya merasa tidak dihargai, dan menurut guru saya itu tidak baik," ujar keterangan lebih lanjut yang terdapat pada video tersebut.
Menanggapi hal ini, netizen pun memberikan komentar mereka masing-masing.
"Menurut ceramah yang aku dengar ya, selagi suami sudah menyediakan rumah, kendaraan, dan uang bulanan yang cukup bahkan lebih, istri tidak patut tau keuangan yang lain. Yang penting kewajibannya sudah terpenuhi," ujar salah satu warganet.
"Saya begitu bu, apa-apa pengeluaran diurus suami, enggak tau ada uang atau tidak saya terima beres saja, tapi uang kebutuhan saya beliau cukupkan. Saya malah enak seperti itu, enggak riweuh mikirin," ujar netizen lainnya.
"Tapi terlepas bagaimana rumah tangga beliau, saya yang orang miskin juga sama kalo ada masalah keuangan yang tertutup merasa tidak dihargai sama suami. Malah titik masalah dari situ," komentar yang lain.
Lantas, bagaimana permasalahan tentang suami yang tak terbuka soal keuangan kepada istri jika dipandang dari sudut pandang hukum Islam? Berikut penjelasannya.
Bagaimana Hukum Pasangan yang Tak Terbuka soal Keuangan menurut Islam?
Ketika menjalani kehidupan rumah tangga, pasangan seharusnya saling terbuka dalam segala hal satu sama lain, termasuk soal keuangan. Meski demikian, sebagian orang mungkin cenderung untuk memilih tidak terbuka tentang gaji atau pemasukan mereka kepada pasangan.
Baca Juga: 5 Ciri Pinjaman Online Syariah: Bebas Riba, Aman di Hati, dan Dompet
Menurut Syekh Maulana Abdul Muktader, seorang suami memiliki kewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Namun, seorang suami tidak diwajibkan untuk memberitahu semua informasi secara spesifik tentang keuangan dirinya, selama ia mampu memenuhi kewajiban untuk menafkahi istri dan anak-anaknya dengan layak dan berkecukupan.
Selama sang istri dan anak memperoleh nafkah yang layak, istri disebutkan tidak mempunyai hak untuk memaksa suami memberitahu informasi tentang seberapa banyak tabungan atau keuangan yang ia miliki. Seorang suami juga tidak diharuskan untuk mengungkapkan rencana keuangannya.
"Namun apabila dia ingin memberitahu sang istri atas keinginannya sendiri dan untuk memberikan rasa ketenangan pada istri, maka dia boleh melakukanny (terbuka tentang informasi mengenai gaji atau pemasukan)," ujar Syekh Muktader, seperti dilansir dari IslamQA.
Meski demikian, seorang suami tetap wajib terbuka kepada sang istri soal keuangan jika sang istri ikut berpartisipasi dan memberikan gajinya untuk membiayai keperluan rumah tangga mereka. Dalam hal ini, sang istri berhak mengetahui ke mana saja serat seberapa banyak uang yang dibelanjakan setiap bulannya.
Jika sang suami tidak terbuka, maka sang istri memiliki hak untuk tidak memberikan gajinya untuk keperluan rumah tangga. Perlu diketahui bahwa gaji yang didapatkan istri sepenuhnya adalah hak istri. Dengan demikian, istri berhak untuk menyembunyikan sebagian atau seluruh informasi tentang harta yang ia miliki.
Walaupun demikian, sang istri tetap tidak diperkenankan untuk berbohong kepada suami.
