Suara.com - Salah satu hal baik dari perkembangan industri arsitektur saat ini adalah memperhatikan dampak pembangunan terhadap lingkungan. Oleh karenanya, ada campaign khusus menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan, aman untuk hunian dan alam.
Anda mungkin belum tahu apa saja bahan bangunan yang termasuk ramah lingkungan. Karena itu, simak artikel ini sampai habis sehingga Anda akan tahu cara paling efektif untuk mewujudkan rumah sehat dan ramah lingkungan.
Bahan bangunan ramah lingkungan dipercaya tidak hanya dapat menjaga alam dari eksploitasi berlebihan tetapi juga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah. Bisa pula menimbulkan efisiensi energi dan menambah estetika hunian rumah.
Berikut beberapa bahan bangunan ramah lingkungan, aman untuk hunian dan alam.
1. Eco Bricks atau Bata Ramah Lingkungan

Bata ramah lingkungan terbuat dari material daur ulang seperti limbah plastik atau kombinasi tanah liat dan sekam padi. Tampilannya unik, memiliki warna alami dan tekstur khas. Dapat memberikan kesan rustic modern sehingga digunakan untuk desain industrial atau tropikal. Kelebihannya adalah dapat mengurangi limbah plastik. Bobotnya ringan tetapi kuat. Biaya produksinya juga lebih rendah.
2. Kayu olahan bersertifikat (FSC Wood)

Bahan bangunan yang direkomendasikan sebagai ramah lingkungan selanjutnya adalah kayu olahan atau FSC Wood. Pilih yang bersertifikat agar terjamin kualitasnya. FSC Wood bisa digunakan untuk struktur atap, kusen, lantai, dan furniture. Kayu ini berasal dari hutan yang dikelola berkelanjutan. Kayu tetap menjadi pilihan populer karena memiliki kesan kehangatan visual dan natural. Tersedia berbagai motif dan warna yang bisa disesuaikan dengan gaya arsitektur rumah.
3. Bambu
Baca Juga: 5 Rekomendasi Desain Rumah 6x10: 3 Kamar Tidur Nyaman Plus Garasi!

Bambu merupakan bahan alami yang terkenal serbaguna. Bisa digunakan sebagai tiang penyangga, dinding, plafon dan juga lantai. Dari segi estetika, tampilan bambu sangat identik dengan nuansa tropis dan alami. Bambu bisa tampil modern bila dipoles dengan teknik finishing yang tepat. Keunggulan memanfaatkan bambu adalah kuat, fleksibel, ringan. Nilai estetisnya dapat menambah nilai budaya lokal.
4. Beton Daur Ulang (Recycled Concrete)

Beton daur ulang berasal dari puing-puing bangunan lama yang dihancurkan kemudian digunakan kembali sebagai agregat beton baru. Beton ini umumnya digunakan untuk pondasi dan pelapis lantai. Nilai lebih dari bahan bangunan ini adalah bisa memberikan tampilan mulus dan modern, cocok untuk rumah bergaya minimalis atau industrial. Kelebihan dari menggunakan bahan bangunan beton daur ulang adalah Anda ikut mengurangi limbah konstruksi, tahan lama dan ekonomis, serta dapat mengurangi penggunaan batu dan pasir alami.
5. Batu Alam Lokal

Batu alam dapat digunakan untuk dinding eksterior, lantai teras, atau ornamen taman. Beberapa jenis batu alam lokal yang populer atau sering digunakan sebagai bahan bangunan adalah batu andesit, batu candi, dan batu paras. Popularitasnya terjaga sepanjang tahun karena setiap jenis batu alam ini memiliki corak dan warna yang unik, dapat menambah karakter pada hunian rumah hingga memberikan kesan elegan dan alami. Keunggulannya, batu alam lokal memiliki daya tahan tinggi terhadap perubahan cuaca, tidak memerlukan finishing berlebih, serta ramah lingkungan karena minim pengolahan kimia.
6. Atap Tanaman (Green Roof)