Mengenal Gaya Populisme Dedi Mulyadi: Dekat dengan Rakyat Lewat Cara Tak Biasa

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 20:12 WIB
Mengenal Gaya Populisme Dedi Mulyadi: Dekat dengan Rakyat Lewat Cara Tak Biasa
Dedi Mulyadi. (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam setiap kesempatan, Dedi Mulyadi memilih berbicara dengan bahasa sehari-hari yang terkesan natural dan jenaka. Ia sering bercanda dengan warga, memakai istilah lokal, dan menghindari jargon birokrasi yang kaku.

Hal ini membuatnya mudah diterima di berbagai kalangan, terutama masyarakat pedesaan. Gaya bicara yang sederhana menjadi kekuatan politiknya, karena memperkuat citra bahwa ia adalah bagian dari rakyat, bukan elite yang terpisah.

4. Banyak Penggemar, Tak Lepas dari Kontroversi

Meski dipuji, Dedi kerap dikritik karena beberapa kebijakan kontroversial, salah satunya program barak militer untuk anak-anak.

Pendukung menyebut program ini melatih disiplin, sementara pihak lain menilai kebijakan ini riskan memengaruhi psikologis anak yang masih dalam tahap tumbuh sebagai warga sipil.

5. Figur Populis di Tengah Peta Politik Dinamis

Dedi adalah gambaran politisi yang menggunakan pendekatan emosional dan simbolik untuk membangun kepercayaan publik. Meski belum menembus level nasional secara penuh, gayanya memperlihatkan bagaimana populisme bisa menjadi kekuatan politik yang efektif jika digunakan secara konsisten dan bijak.

Dedi Mulyadi adalah contoh pemimpin populis modern — dekat dengan rakyat, penuh empati, tapi juga tak lepas dari sorotan tajam soal motif politik di balik aksinya.

Gaya populisme seperti ini memancing perdebatan: benarkah ini wujud ketulusan, atau sekadar strategi pencitraan jangka pendek?

Baca Juga: Dedi Mulyadi Hapus PR untuk Siswa: Strategi Pendidikan atau Sekadar Dorongan Populis Semata?

(Mauri Pertiwi)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI