Biodegradable Additive, Solusi Mengurai Masalah Sampah Plastik di TPA

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 21:45 WIB
Biodegradable Additive, Solusi Mengurai Masalah Sampah Plastik di TPA
Ilustrasi sampah plastik. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Teknologi biodegradable additive berbasis mineral, membantu plastik konvensional terurai lebih cepat dalam waktu 2-5 tahun, dibandingkan dengan ratusan tahun pada plastik biasa.

Biodegradable additive ini dirancang untuk bekerja optimal di lingkungan TPA yang kaya oksigen, bukan di fasilitas kompos.

Selain itu, teknologi ini kompatibel dengan proses manufaktur plastik yang sudah ada, sehingga biaya produksinya tetap rendah dan dapat diterapkan secara luas.

Indonesia telah mengembangkan biodegradable additive yang dapat terurai secara hayati berbasis mineral, yang telah diuji sesuai standar internasional ASTM D6954.

Bahan ini telah digunakan dalam pembuatan tas, kemasan, dan produk plastik konsumen sehari-hari.

Tujuannya bukan untuk mendorong peningkatan penggunaan plastik, melainkan untuk membuat plastik yang tidak dapat dihindari menjadi lebih ramah lingkungan dan tidak berbahaya seiring waktu.

Contoh produk lokal yang menggunakan teknologi ini adalah Oxium, yang dikembangkan di Indonesia dan telah melalui berbagai uji ilmiah serta sertifikasi yang ketat.

"Oxium merupakan biodegradable additive berbasis mineral alami yang dirancang untuk mempercepat proses degradasi plastik konvensional menjadi senyawa yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, tanpa meninggalkan residu berbahaya," ujar Gerakan PASTI melalui situs gerakanpasti.org.

Sebelumnya, banyak kesalahpahaman terkait bahan biodegradable additive yang hanya dianggap mampu memecah plastik menjadi mikroplastik tanpa terurai sempurna.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Bantu Kurangi Sampah Plastik

Namun, biodegradable additive yang dapat terurai secara hayati modern telah diuji untuk memastikan biodegradasi lengkap menjadi karbon dioksida, air, dan biomassa, bukan sekadar penguraian fisik.

Sertifikasi pihak ketiga seperti ASTM D6954 menjadi kunci untuk memverifikasi klaim ini dan memastikan keamanan lingkungan.

Teknologi biodegradable additive yang dapat terurai secara hayati bukanlah pengganti daur ulang, pengomposan, atau pengurangan penggunaan plastik.

Namun, teknologi ini merupakan salah satu lapisan solusi yang penting dalam ekosistem pengelolaan sampah di TPA yang padat.

Penggunaan biodegradable additive ini jauh lebih baik daripada tidak melakukan tindakan apapun, terutama di wilayah yang infrastruktur sirkularnya belum memadai.

TPA akan tetap menjadi bagian dari gambaran pengelolaan sampah global dalam beberapa tahun mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI