Suara.com - JF3 Fashion Festival kembali hadir tahun ini. Memasuki tahun ketiga, ajang ini menghadirkan tema "Recrafted: A New Vision" yang mendorong para desainer untuk menembus batas, berinovasi dan bertransformasi tanpa kehilangan akar.
Tidak hanya itu, dengan tema baru ini juga mendorong desainer meningkatkan kreativitas dengan wastra lokal untuk bersaing di kancah internasional.
"Di JF3 ini para desainer kita didorong untuk mengubah wastra Indonesia menjadi sebuah koleksi dan terus berkembang," kata Thresia dalam JF3 Media Preview, Kamis (17/7/2025).
Penasihat JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia, Thresia Mareta mengatakan, di tahun ini para desainer dituntut untuk membuat 20 koleksi. Hal ini juga mendorong para desainer untuk terus berinovasi dan perubahan untuk terus maju.
"Sering kali kita terjebak dalam kenyamanan, dan hal ini membuat kita berjalan di tempat. JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat," jelasnya.

Tak hanya itu, dengan adanya banyak koleksi ini juga membuat desainer menampilkan secara jelas ciri khas masing-masing. Hal ini akan membantu audiens mudah menangkap koleksi yang dibuat oleh desainer tersebut.
"Kalau biasanya cuma 6 atau 8 koleksi, jadi belum tergambar jelas. Kalau 20 itu bisa kelihatan cerita yang mau dibawa sama desainer ini apa jadi audiens lebih paham gitu," katanya.
Festival ini akan menampilkan sebanyak 45 desainer dan brand, menghadirkan koleksi dari para kreator lokal terkemuka seperti Howard Laurent, Adrie Basuki, Sofie, Hartono Gan, Ernesto Abram, hingga LAKON Indonesia.
Kolaborasi Internasional
Baca Juga: 1.700 Desainer Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya
Tak hanya desainer lokal, JF3 kali ini juga berkolaborasi dengan desainer internasional dari berbagai negara. Salah satunya, Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global terkemuka seperti Rick Owens, Katy Perry, FKA Twigs hingga Beyoncé.
Untuk kawasan ASEAN, JF3 kembali bekerjasama dengan AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase), yang menghadirkan Nicky Vu dari Vietnam, Bandid Lasavong dari Laos, serta Pitnapat Yotinratanachai dari Thailand.
Selain itu, terdapat juga desainer Korea Selatan yang mewakili yakni Chung Hoon Choi, Lee Joon Bok, dan Baek Ju Hee. Masing-masing akan menampilkan karyanya dalam ajang ini.
Meski banyaknya kolaborasi dengan desainer internasional, mereka tidak dituntut untuk membawa wastra Indonesia dalam karyanya. Thresia menjelaskan, hal ini dilakukan agar adanya keberagaman dalam koleksi yang akan ditampilkan nanti.

"Apakah mereka akan membawa wastra Indonesia dalam karyanya? Enggak sih, biar enggak sama semua. Dan dengan ini juga biar koleksi yang ditampilkan beragam dan punya ciri khas masing-masing," kata Thresia.
Sementara itu, Chairman JF3 Soegianto Nagaria mengungkap, adanya ajang ini juga menjadi ruang bagi para generasi muda untuk berkarya di industry fashion Indonesia.