IFW 2025: Melihat Busana Karya Desainer Malaysia, Indonesia vs Armenia Lebih Keren Mana?

Jum'at, 30 Mei 2025 | 12:43 WIB
IFW 2025: Melihat Busana Karya Desainer Malaysia, Indonesia vs Armenia Lebih Keren Mana?
Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pagelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 sudah dimulai, buka dengan menghadirkan kebudayaan Betawi jadi lebih modern sehingga bisa dikenal hingga mancanegara.

Menariknya, saat pembukaan pagelaran busana dengan tema Ronakultura ini, menghadirkan fashion show karya desainer Armenia, Malaysia, dan Indonesia. Kira-kira lebih menawan siapa ya?

Adapun desainer Armenia yaitu Lilik Melikyan dan Angelina Kamalyan. Lalu desainer Malaysia diwakili Rajarezza, sedangkan Indonesia diwakili Misan Kopaka dan Nanie Rachmat. Dalam fashion show yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat ini para desainer lokal maupun mancanegara seolah "bersaing" memperkenalkan budaya masing-masing.

Penampilan karya desainer Armenia menunjukkan nuansa klasik khas kerajaan, lengkap dengan berbagai mahkota kepala yang jadi simbol Armenia pernah menganut sistem kekaisaran. Ditambah warna yang ditampilkan juga cenderung menunjukkan elegan yakni emerald, gold, hingga cokelat.

Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)
Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)

Sedangkan rancangan desainer Malaysia menunjukkan kebanggaannya pada tenun dari bumi Melayu. Hal ini terlihat dari berbagai beskap yang dihadirkan didominasi kuning keemasan dan cokelat.

Lalu rancangan desainer Indonesia, karena menampilkan budaya Betawi agar lebih modern, Nanie Rachmat memanfaatkan batik Betawi yang cerah dan meriah. Busana yang ditampilkan juga bisa untuk konsep modest dengan sentuhan satin dan voal yang memberikan kesan flowy.

Di sisi lain, desainer Indonesia, Misan Kopaka mengeksplorasi kebudayaan Indonesia dengan kesan kebaya klasik, dengan nuansa monokrom serta memberikan nuansa biru dongker yang elegan.

Di kesempatan ini juga, perhelatan hasil kerja sama dengan BTN ini dibuka dengan Tarian Nanda Abnon by Teater Abnon dan Parade Busana. Ditambah ajang fashion tahunan Indonesia ini juga diramaikan penampilan musisi Difky Khalif.

Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)
Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sekaligus penyelenggara IFW 2025, Poppy Dharsono mengatakan IFW bukan semata pekan mode, tetapi bagian tak terpisahkan dari pendorong industri kreatif khususnya mode Tanah Air.

Baca Juga: Desainer Hebat Tak Cuma Inovatif, Tapi Juga Melekat pada Akar Budaya

"Ronakultura Jakarta mencerminkan semangat ibu kota sebagai budaya nan hidup, meriah, dan penuh warna. Fashion bukan sekadar tampilan, tetapi bentuk ekspresi budaya dan identitas. Lewat Ronakultura, IFW 2025 ingin memperlihatkan bagaimana Jakarta berproses menjadi inspirasi sekaligus panggung bagi kreativitas nan terus berevolusi membentuk identitas,” kata Poppy dalam sambutannya saat membuka BTN IFW pada Rabu, 28 Mei 2025.

Ronakultura merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya), sehingga bermakna menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional serta gaya hidup kontemporer saling bersilangan membentuk otentisitas khas Jakarta.

Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)
Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)

IFW 2025 digelar selama sepekan penuh, sejak 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Acara ini menampilkan lebih dari 200 desainer dan 200 tenant dari seluruh Indonesia.

Tidak cuma fashion show, acara ini juga berisi pameran dagang untuk memperkenalkan produk lokal, talkshow, forum kreatif, pertunjukan hiburan, dan sajian kuliner dirancang untuk membangun ekosistem fashion nan kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Dyah Roro Esti yang ikut membuka acara mengatakan fashion bukan sekadar tren atau gaya hidup sehari-hari semata, tapi juga mempertahankan budaya dan nilai leluhur yang dipegang teguh.

Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)
Pembukaan IFW 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025 (Foto: Istimewa)

"Kolaborasi seluruh ekosistem fashion Tanah Air tidak hanya dapat memajukan industri fashion tetapi juga kekayaan ragam lokal Indonesia. Tidak lupa kami gaungkan untuk mendukung bangga, bela, dan beli produk dalam negeri, dan bisa dimulai dari lingkup terkecil," ungkap Dyah Roro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI