Lebih dari Sepatu: Mengapa Adidas x Wales Bonner Selalu Ludes Seketika?

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 21:14 WIB
Lebih dari Sepatu: Mengapa Adidas x Wales Bonner Selalu Ludes Seketika?
Adidas x Wales Bonner

Suara.com - Di tengah lautan rilis sepatu kets yang datang silih berganti, ada satu nama yang secara konsisten menciptakan gelombang kehebohan, habis terjual dalam hitungan cepat, dan harganya meroket gila-gilaan di pasar resell.

Nama itu adalah Adidas x Wales Bonner.

Setiap kali desainer Inggris-Jamaika, Grace Wales Bonner, menyentuh siluet klasik Adidas seperti Samba atau SL72, hasilnya bukan lagi sekadar alas kaki, melainkan seoleh sebuah budaya yang diperebutkan.

Namun, apa sebenarnya yang membuat kolaborasi ini begitu istimewa? Mengapa ribuan orang rela begadang, menyiapkan banyak perangkat, hanya untuk berakhir kecewa karena kehabisan stok? Jawabannya terletak pada perpaduan sempurna antara narasi, kemewahan, dan kelangkaan.

Visi Desain: Ketika Jerman Bertemu Kultur Afro-Atlantik

Kegeniusan Grace Wales Bonner adalah kemampuannya untuk mengambil siluet Adidas yang sangat Eropa—bahkan Jerman—dan menyuntikkan jiwa serta cerita dari diaspora Afrika.

Ini bukan sekadar memilih warna baru. Ini adalah tentang penceritaan melalui desain.

Jika menilik narasi budaya maka setiap koleksi terinspirasi dari momen atau gaya tertentu dalam sejarah Afro-Atlantik.

Misalnya, koleksi yang terinspirasi dari gaya para imigran Jamaika di London era 70-an atau nuansa elegan dari para intelektual di Burkina Faso.

Baca Juga: Vibe Y2K Kembali? Ulasan Adidas Campus 00s, Sneaker Chunky Paling Idaman

Siluet Samba yang awalnya adalah sepatu sepak bola dalam ruangan, di tangan Bonner, berubah menjadi kanvas yang merefleksikan keanggunan dan semangat diaspora.

Ia mempertahankan bentuk klasiknya namun memberinya nyawa baru lewat detail yang subtil namun kuat.

Hasilnya adalah sepatu yang terasa familier sekaligus segar, timeless namun relevan dengan masa kini.

Ini bukan lagi sekadar sepatu, melainkan sebuah pernyataan. Memakainya serasa membawa sepotong sejarah dan kebanggaan budaya di kaki Anda.

Di dunia yang didominasi oleh logo besar dan warna-warna mencolok, pendekatan Wales Bonner terasa berbeda.

Kemewahan kolaborasi ini terletak pada detail yang mungkin tidak akan terlihat dari kejauhan, tetapi terasa istimewa saat dipegang dan dikenakan.

Material Premium yang melupakan kulit sintetis standar.

Bonner menggunakan material yang tidak biasa untuk sepatu olahraga, seperti pony hair (kulit kuda poni) dengan motif macan tutul, suede dengan tekstur yang kaya, dan kulit nappa yang sangat lembut.

Sentuhan ini langsung mengangkat derajat Samba dari sepatu kasual menjadi item high fashion.

Lidah Sepatu Ikonik yang merupakan elemen yang paling membedakan Samba versi Wales Bonner adalah lidah sepatu besar yang bisa dilipat (fold-over tongue), sebuah penghormatan langsung pada sepatu sepak bola klasik era 90-an.

Detail ini tidak hanya memberikan siluet yang unik, tetapi juga memicu nostalgia yang kuat bagi para pencinta olahraga dan fashion.

Setiap elemen terasa disengaja dan penuh pertimbangan, menciptakan pengalaman unboxing dan pemakaian yang terasa personal dan mewah.

Kombinasi dari cerita yang kuat dan kualitas premium secara alami menciptakan permintaan yang tinggi.

Namun, Adidas dan Wales Bonner dengan cerdik menjaga agar produksi tetap terbatas. Strategi ini melahirkan fenomena kelangkaan yang menjadi bahan bakar utama dari hype yang terjadi.

Sepatu yang dijual dengan harga retail sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 jutaan bisa dengan cepat melonjak dua hingga tiga kali lipat di pasar sekunder seperti StockX atau platform lokal.

Model tertentu seperti Samba "Pony Leo" bahkan bisa mencapai harga yang jauh lebih tinggi.

Dari perspektif fungsional, tentu ada banyak sepatu lain yang lebih terjangkau.

Namun, nilai dari Adidas x Wales Bonner tidak bisa diukur dari sana. Anda tidak hanya membayar untuk sepasang sepatu yakni membayar untuk sebuah visi desain, material premium, keahlian tangan, dan eksklusivitas. Anda membeli sebuah bagian dari percakapan budaya fashion saat ini.

Bagi para kolektor dan pencinta fashion, memiliki sepatu ini adalah sebuah statement.

Bagi yang lain, ini bisa menjadi sebuah investasi.

Namun bagi kebanyakan orang yang mengantre untuk mendapatkannya, ini adalah kesempatan untuk memiliki sebuah produk yang dirancang dengan indah, kaya akan cerita, dan terasa benar-benar istimewa.

Koleksi Adidas x Wales Bonner mana yang menjadi favoritmu?

Apakah kamu salah satu yang berhasil mendapatkannya atau justru tim "selalu kehabisan"? Bagikan ceritamu di kolom komentar di bawah!

Mari berdiskusi tentang fenomena di balik sepatu yang luar biasa ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI