Suara.com - Dunia fashion berputar dalam siklus, dan saat ini, kita tengah terlempar kembali ke era awal 2000-an. Celana kargo baggy, baby tees, dan estetika skateboarding yang sedikit rebel kembali mendominasi lemari pakaian Gen Z dan Milenial.
Di tengah kebangkitan tren Y2K ini, satu siluet sepatu berhasil mencuri perhatian dan merajai feeds media sosial: Adidas Campus 00s.
Sneaker ini bukan sekadar alas kaki, melainkan sebuah mesin waktu yang membawa kita pada nuansa nostalgia.
Dengan desainnya yang sengaja dibuat berlebihan (exaggerated), Adidas Campus 00s menjadi penantang serius di arena chunky sneaker yang sudah sesak.
Namun, apakah hype ini sepadan dengan kualitas dan kenyamanannya? Mari kita bedah tuntas.
Sekilas melihat Campus 00s, tampak seperti menjadi simbol kebangkitan Y2K.
Adidas dengan sengaja mengambil siluet klasik Campus 80s dan menyuntikkan steroid ala kultur skate awal milenium.
Hasilnya adalah sebuah desain yang berani, mencolok, dan sama sekali tidak malu-malu.
Ciri khas utamanya adalah proporsinya yang diperbesar secara dramatis:
Baca Juga: Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Lidah Sepatu Super Tebal yakni Bagian lidah (tongue) dibuat sangat empuk dan tebal, memberikan tampilan "puffy" yang menjadi ciri khas sepatu skate era itu.
Meskipun tampil beda, Adidas tetap mempertahankan DNA klasiknya.
Bagian atasnya masih menggunakan material suede premium yang lembut, lengkap dengan tiga garis (three stripes) ikonik di bagian samping dan sol karet berwarna gum yang kontras.
Bagi para sneakerhead sejati, pertanyaan utamanya adalah: apa bedanya dengan Campus 80s yang legendaris? Jawabannya terletak pada inspirasi dan target audiensnya.
Campus 00s bukanlah pengganti, melainkan sebuah evolusi yang ditujukan bagi generasi baru yang merindukan gaya maksimalis dan ekspresif.
Sebuah sepatu tren tidak akan bertahan lama jika tidak nyaman dipakai.