Infografis
Suara.com - Krim malam pencerah wajah menjadi solusi jitu bagi kamu yang ingin memiliki kulit tampak lebih cerah dan glowing.
Dengan penggunaan krim malam ini, kamu bisa mencerahkan wajah kusam hingga menyamarkan flek hitam serta bekas jerawat.
Untuk mengatasi permasalahan kulit yang ada, kamu bisa menemukan rekomendasi krim malam untuk mencerahkan wajah berikut ini.
Night cream idealnya memiliki beberapa kandungan beberapa bahan-bahan aktif, seperti niacinamide, sodium hyaluronate, retinol, glycolic acid, alpha-arbutin, gliserin, resveratrol, glutathione, shea butter, serta berbagai vitamin.
Formula yang ada di dalamnya efektif merangsang pergantian sel, melembapkan kulit, bahkan dapat mendukung proses peremajaan kulit, sehingga kulit akan tampak lebih muda dan berkilau.
Meski berbagai produk skincare kini mudah ditemukan termasuk krim malam untuk mencerahkan wajah, namun kamu perlu memilih skincare yang telah bersertifikat BPOM.
Pasalnya, skincare yang lulus uji BPOM sudah melewati serangkaian uji klinis serta laboratorium ketat guna memastikan produk tersebut aman digunakan pada kulit.
Krim malam atau produk skincare lain yang telah teruji dan bersertifikasi BPOM umumnya memuat informasi yang lebih transparan terkait kandungan dan komposisinya.
Hal tersebut dapat memudahkan para konsumen untuk mengetahui bahan apa saja yang aman dan cocok untuk jenis kulitnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Krim Malam Berkualitas untuk Remaja, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pentingnya Memilih Krim Wajah Bersertifikat BPOM
Diketahui, BPOM merupakan lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalam mengawasi peredaran berbagai produk obat dan makanan, serta produk kosmetik. Pemilihan night cream pemutih wajah yang bersertifikat BPOM sangatlah penting sebab:
1. Keamanan Terjamin
Produk yang telah melalui pengujian serta dinyatakan aman oleh BPOM layak digunakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Kandungan Terkontrol
BPOM memastikan bahwa produk yang ada tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri maupun hidrokuinon dengan kadar yang melebihi batas aman. Sebagaimana yang dipaparkan WHO, penggunaan merkuri dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan saraf bahkan kanker.
