Tingkat trigliserida (lemak dalam darah) yang tinggi adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Omega-3 terbukti secara klinis sangat efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.
"Asam lemak omega-3 membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, yang keduanya merupakan faktor penting dalam pencegahan stroke."
Namun, penting untuk dicatat, manfaat ini tidak berlaku sama untuk stroke hemoragik (akibat pecahnya pembuluh darah di otak).
Bahkan, konsumsi dosis sangat tinggi secara teori bisa sedikit meningkatkan risiko perdarahan, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Jadi, meskipun angka "25%" mungkin merupakan hasil dari studi spesifik dengan populasi dan dosis tertentu, konsensus ilmiah secara luas mendukung bahwa asupan Omega-3 yang cukup memang berperan vital dalam menurunkan risiko stroke iskemik.
Bukan Sekadar Stroke: Manfaat Holistik untuk Jantung dan Otak
Fokus pada stroke saja akan meremehkan kehebatan Omega-3. Manfaatnya jauh lebih luas, menjadikannya investasi kesehatan jangka panjang yang sangat berharga, terutama bagi generasi milenial yang aktif.
- Untuk Kesehatan Jantung
Selain mencegah stroke, Omega-3 membantu menjaga ritme jantung tetap normal, mengurangi risiko aritmia (detak jantung tidak teratur) yang bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Diam-Diam Mematikan: Bagaimana TCD Bisa Mengungkap Risiko Stroke Sebelum Terlambat
American Heart Association (AHA) secara eksplisit merekomendasikan konsumsi ikan berlemak (sumber utama Omega-3) setidaknya dua kali seminggu.
- Untuk Kesehatan Otak dan Kognitif
Otak kita secara harfiah dibangun dari lemak, dan DHA adalah salah satu komponen struktural utamanya. Asupan DHA yang cukup sangat krusial untuk:
Memori dan Pembelajaran: Menjaga fluiditas membran sel otak, yang penting untuk transmisi sinyal saraf.
Kesehatan Mental: Beberapa studi mengaitkan kadar Omega-3 yang rendah dengan peningkatan risiko depresi.
Mencegah Penurunan Kognitif: Melindungi otak dari penuaan dan kerusakan oksidatif.