Beda Profil Thomas Alva Edison vs Thomas Alva Edisound: Bak Langit dan Bumi

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 20:28 WIB
Beda Profil Thomas Alva Edison vs Thomas Alva Edisound: Bak Langit dan Bumi
kolase Thomas Alva Edison dan Thomas Alva Edisound (Wikimedia Commons/Fæ - Suara.com)

Suara.com - Di media sosial, sering kali muncul perbandingan antara dua nama yang terdengar mirip namun berasal dari semesta yang berbeda. Terbaru, nama Thomas Alva Edison dan Thomas Alva Edisound viral. Hal ini tak lepas dari fenomena sound horeg di Indonesia telah melahirkan sosok "penemu" legendarisnya sendiri yang unik.

Kreativitas warganet Indonesia secara satir telah menobatkan sosok fiktif Thomas Alva Edisound sebagai penemu sound horeg. Julukan ini menjadi bentuk apresiasi humoris terhadap para perakit sound system lokal yang inovatif.

Lalu, seperti apa beda profil Thomas Alva Edisound vs Thomas Alva Edison? Yuk, intip perbedaan latar belakang, perjalanan karier, dan hasil penemuan kedua "tokoh" ini yang sangat bertolak belakang.

Profil Thomas Alva Edison: Sang Jenius dari Menlo Park

Thomas Alva Edison (Wikimedia Commons/Fæ)
Thomas Alva Edison (Wikimedia Commons/Fæ)

Thomas Alva Edison (1847-1931) adalah sosok nyata, seorang penemu dan pengusaha legendaris dari Amerika Serikat yang mengubah dunia.

Lahir di Milan, Ohio, Edison dikenal memiliki rasa ingin tahu yang besar sejak kecil. Ia hanya mengenyam pendidikan formal selama beberapa bulan sebelum akhirnya belajar secara mandiri.

Perjalanan karier Thomas Edison dimulai sebagai operator telegraf, di mana ia mulai mengembangkan penemuan-penemuan pertamanya.

Puncak kariernya terjadi saat ia mendirikan laboratorium penelitian industri pertama di Menlo Park, New Jersey. Tempat ini menjadi "pabrik penemuan" yang menghasilkan ratusan paten dan inovasi revolusioner.

Fokus utama Edison adalah menciptakan penemuan yang tidak hanya brilian secara ilmiah, tetapi juga praktis dan dapat dikomersialkan secara massal.

Baca Juga: Haram! Tapi Kenapa Sound Horeg Dibela Mati-matian? Ini 5 Alasan yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Penemuan Ikonik Thomas Alva Edison:

  1. Fonograf (1877): Perangkat pertama di dunia yang mampu merekam dan memutar ulang suara.
  2. Bola Lampu Pijar Praktis (1879): Meskipun bukan penemu pertama, ia berhasil menciptakan bola lampu yang tahan lama dan ekonomis, serta sistem distribusi listrik DC untuk menyalakannya, membawa cahaya ke seluruh dunia.
  3. Kinetoskop (1891): Cikal bakal proyektor film yang menjadi dasar industri perfilman modern.

Profil 'Thomas Alva Edisound': Sang Maestro Sound Horeg dari Jawa Timur

Thomas Alva Edi Sound, sosok yang sedang viral karena disebut-sebut sebagai penemu sound horeg. [Suara.com]
Thomas Alva Edi Sound, sosok yang sedang viral karena disebut-sebut sebagai penemu sound horeg. [Suara.com]

Berbeda dengan Edison, Thomas Alva Edisound adalah tokoh fiktif yang lahir dari meme ciptaan warganet Indonesia. Usut punya usut, nama aslinya adalah SAMmemed. Hal ini terungkap melalui akun TikTok miliknya, @memed_potensio.

Thomas Alva Edisound adalah representasi dari para sound engineer dan perakit sound system otodidak yang menjadi motor penggerak fenomena sound horeg, terutama di Jawa Timur.

"Laboratorium"-nya bukanlah Menlo Park, melainkan bengkel atau garasi di pedesaan, tempat ia bereksperimen dengan speaker, amplifier, dan crossover.

Perjalanan karier si Thomas Edisound Indonesia tidak diukur dari jumlah paten, melainkan dari gengsi dan pengakuan di ajang "battle sound system".

Tujuannya bukan untuk menjual sound system secara massal, melainkan menciptakan dentuman bass paling dahsyat. Ia merakit sound horeg yang mampu membuat tanah bergetar, kaca jendela pecah, dan orang-orang "horeg", atau bergoyang tak terkendali.

Thomas Edisound Horeg sudah menjelma menjadi tokoh terkenal di dunia sound horeg. Rakitan sound horeg miliknya cukup dinikmati dalam acara karnaval dan hajatan.

"Penemuan" Ikonik Thomas Alva Edisound:

  1. Frekuensi "Horeg": "Menemukan" frekuensi sub-bass yang sangat rendah, yang getarannya lebih dominan dirasakan oleh tubuh daripada didengar telinga.
  2. Speaker Rakitan Skala Sultan: "Merancang" sound system masif yang ditumpuk menjulang tinggi di atas truk, lengkap dengan puluhan subwoofer dan power amplifier berdaya ribuan watt.
  3. Musik Remix Jedag-Jedug: "Mempopulerkan" genre musik remix (dangdut koplo, sholawat, dll) dengan audio yang di-mastering ulang untuk menghasilkan bass yang maksimal dan memicu getaran.

Pada akhirnya, perbedaan antara keduanya sangatlah jomplang. Thomas Alva Edison adalah tokoh sejarah yang membawa cahaya dan merekam suara untuk peradaban, sementara Thomas Alva Edisound adalah wujud meme dari semangat kreativitas lokal yang membawa getaran sound horeg ke tengah-tengah masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI