Suara.com - Pancasila sebagai pilar ideologis sekaligus dasar negara memiliki 5 sila yang mana masing-masing mengandung 45 butir penting untuk pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila itu sendiri sebenarnya terdiri dua kata yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu panca bermakna lima serta sila mempunyai arti asas. Dengan kata lain punya makna mendalam tentang pedoman penting dalam berbangsa dan bernegara untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai luhur penting. Bahkan bisa digunakan sebagai jalan keluar menghadapi berbagai masalah penting sehari-hari.
Mengulik informasi dari berbagai sumber. Isi 5 sila pada Pancasila yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Baca Juga: Drama Ketua Ormas PP Ngamuk di Kafe Depok, Viral Dituding Karena Diputusin Pacar
Peraturan yang Mengatur Butir-Butir Pancasila
Melansir informasi dari Kesbangpol.palangkaraya.go.id, 5 sila yang ada dalam dasar Negara Indonesia tersebut saling berkaitan satu sama lain. Meskipun kalau dirinci mengandung nilai luhur sendiri-sendiri.
Karena penerapan setiap sila berbeda, sehingga ada penjabaran butir-butirnya. Seperti tercantum pada ketetapan MPR No.II/MPR/1978 saat masa orde baru. Selanjutnya memasuki era reformasi mengalami penyesuaian dengan lahirnya ketetapan MPR No.I/MPR/2003.
Rincian Butir-Butir Pancasila
Setiap sila mempunyai beberapa pengamalan berbeda. Sehingga perlu pendalaman lebih lanjut, supaya kehidupan berbangsa dan bernegara semakin teratur.
Sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama menitikberatkan pada keyakinan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Termasuk sikap toleransi antar umat beragama dan kepercayaan. Saling menghormati, menjaga kerukunan.
Beberapa butir dalam sila bergambar bintang ini terdiri dari:
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing berlandaskan kemanusiaa yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap menghormati dan kerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda pada Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup antar umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada orang lain.
Sila 2 Kemanusiaa yang Adil dan Beradab
Penjabaran butir-butir sila 2 berkaitan dengan mengakui adanya persamaan hak, derajat serta kewajiban setiap manusia. Hingga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Ada beberapa butir sila 2 berlambang rantai tersebut, yaitu:
- Memperlakukan dan mengakui setiap manusia sesuai harkat serta martabat dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, harkat, martabat, hak, kewajiban asasi manusia tanpa membedakan suku, agama, ras, keturunan dan lain-lain.
- Selalu mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepo seliro.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena pada orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Suka melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap menghormati dan kerja sama dengan bangsa lain.
Sila 3 Persatuan Indonesia
Pengamalan sikap yang mencerminkan sila ketiga menitikberatkan pada mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Rela berkorban demi kepentingan bangsa maupun negara dan cinta tanah air.
Beberapa pengamalan butir sila 3 berlambang pohon beringin ini antara lain:
- Menempatkan persatuan, kesatuan dan kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Sanggup serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta pada tanah air dan bangsa. - Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Penjabaran butir sila 4 berkaitan dengan mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan dan menghargai hasil musyawarah.
Butir sila 4 memiliki beberapa pengamalan berupa:
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat. Setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak pada orang lain. - Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Beitikat baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musywarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral pada Tuhan Yang Maha Esa.
- Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberi kepercayaan pada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawarahan.
Sila 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pedoman butir sila kelima berkaitan dengan menjunjung tinggi nilai keadilan sosial dan bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Penjabaran butir berlambang padi dan kapas ini sebagai berikut:
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan pada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Suka bekerja keras. - Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Demikian penjelasan mengenai butir-butir Pancasila ada berapa. Semoga membantu!
Kontributor : Damayanti Kahyangan