Contohnya, bendera kelompok Topi Jerami (Straw Hat Pirates) menampilkan tengkorak memakai topi jerami, yang merupakan ciri khas sang kapten, Monkey D. Luffy.
Bendera kelompok lain, seperti bajak laut Whitebeard atau Heart Pirates milik Trafalgar Law, juga punya desain unik yang merefleksikan kepribadian dan tujuan kru tersebut.
Dalam konteks cerita One Piece, bendera ini bukan sekadar lambang. Bendera Jolly Roger menjadi simbol solidaritas, keberanian, dan kesetiaan antar anggota kru.
Jika ada orang luar yang menghina atau menghancurkan bendera Jolly Roger suatu kelompok, hal itu dianggap sebagai penghinaan besar dan bisa berujung pada perang antarkru.
Makna Simbolik Jolly Roger di One Piece

Meskipun dalam sejarah aslinya bendera Jolly Roger melambangkan teror, di dunia One Piece, maknanya jauh lebih luas dan tidak selalu identik dengan kejahatan.
Eiichiro Oda, sang kreator, menggambarkan bajak laut sebagai simbol kebebasan dan petualangan.
Bendera tersebut menjadi tanda bahwa para kru berlayar mengikuti impian mereka, menantang kekuasaan yang menindas, dan membentuk ikatan kuat sebagai “keluarga” di laut.
Nilai-nilai inilah yang membuat banyak penggemar One Piece merasa terinspirasi oleh Jolly Roger.
Baca Juga: 10 Ide Hadiah Lomba 17 Agustus untuk Anak-anak yang Menarik, Dijamin Bermanfaat
Maka, tidak heran jika bendera One Piece ramai dikibarkan di berbagai acara sebagai simbol semangat perlawanan atau solidaritas.
Pada momen perayaan HUT ke-80 RI, bendera Jolly Roger sempat menjadi perbincangan publik.
Banyak komunitas penggemar One Piece memasangnya sebagai bentuk kreativitas, meski kemudian muncul kontroversi. Ini karena sebagian orang menilai simbol tengkorak tak sesuai dengan semangat kemerdekaan.
Namun, dari sudut pandang para penggemar, bendera One Piece tidak dimaknai sebagai ajakan ke arah kekerasan atau kejahatan.
Justru sebaliknya, bendera Jolly Roger dijadikan lambang keberanian generasi muda dalam mengejar cita-cita dan membentuk komunitas yang solid, sebagaimana yang tergambar dalam serial One Piece.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri