Benarkah Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Ini Faktanya

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 12:40 WIB
Benarkah Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Ini Faktanya
Komunitas Reenacktor Bangor melakukan reka ulang Sosiodrama "Pusaka Indonesia" di Halaman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Jumat (16/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Atas nama pemerintah Belanda, saya ingin mengungkapkan penyesalan mendalam atas semua penderitaan ini. Mari kita menyongsong masa depan bersama-sama dengan penuh kayakinan," ujar Bot.

Pernyataan tersebut dipertegas dengan ungkapan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte pada 4 Juni 2023, yang menyatakan secara eksplisit bahwa Belanda mengakui 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia tanpa syarat.

"Belanda mengakui sepenuhnya dan tanpa syarat bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945," ujar Mark.

Belanda sebenarnya sudah cukup lama ingin mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Namun, niat tersebut selalu ditentang, khususnya oleh kelompok veteran yang merasakan pahitnya digempur militer Indonesia.

Mengapa Belanda Enggan Mengakui 17 Agustus 1945?

Ada beberapa alasan utama mengapa Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal proklamasi, berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Implikasi Hukum Internasional

Jika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945, maka agresi militer yang mereka lakukan pada 1947 dan 1948 menjadi perbuatan terhadap negara yang telah merdeka, sebuah pelanggaran hukum internasional dan Persetujuan Linggarjati akhirnya dibuat. Dengan demikian Belanda bisa dituntut ganti rugi besar atas agresinya.

2. Penolakan atas Tanggung Jawab Moral dan Politik

Baca Juga: Tanggal Merah Bulan Agustus 2025 Ada Berapa? Bonus Libur dari Pemerintah Siap Dinikmati

Belanda enggan mengakui kesalahan masa lalu secara penuh karena itu berarti pihaknya harus bertanggung jawab atas kekerasan dan penjajahan yang dilakukan, termasuk agresi militer yang menelan korban banyak jiwa.

3. Domestik dan Kepentingan Ekonomi

Indonesia dulu merupakan "lumbung" ekonomi bagi Belanda. Mengakui kemerdekaan pada 1945 berarti melepaskan klaim dan dominasi terhadap sumber daya.

Argumen politik serta wacana internal Belanda mencerminkan keinginan untuk mempertahankan pengaruh dan keistimewaan ekonomi mereka di negeri jajahan.

Dalam survei yang dilakukan Historia.id bersama De Volkskrant (Belanda), lebih dari 52% responden Indonesia menolak alasan Belanda mengakui kemerdekaan pada tanggal 27 Desember 1949 karena menurut mereka Belanda telah kehilangan otoritas atas Indonesia sejak 1945.

Hanya sekitar 16% responden yang menerima karena berpandangan bahwa kedaulatan formal memang baru terjadi empat tahun kemudian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI