Creative Tribe, sebagai penggagas kampanye ini, percaya bahwa seni dan empati adalah kekuatan transformatif. “Karya kreatif harus berakar pada sesuatu yang nyata—komunitas, empati, dan budaya,” kata Nadian Almatsier, Business Director Creative Tribe.
Bagi mereka, Pelarian bukan sekadar kampanye, tetapi ruang hidup yang terus berkembang. Komunitas ini menjadi contoh bagaimana empati bisa diubah menjadi energi kolektif yang menyembuhkan dan menguatkan.
Ajang ini juga didukung oleh HatiPlong, platform psikologi digital yang turut hadir sebagai ruang aman untuk mereka yang ingin berbicara dan dipahami. “Seni bisa menjadi pintu masuk ke perasaan terdalam kita. Tapi untuk memahami dan memprosesnya, bicara dengan psikolog adalah langkah berani. HatiPlong hadir untuk menemani langkah itu,” ujar CEO-nya, Farah Djalal.
Pelarian ArtScape membuktikan bahwa seni bukan hanya produk visual, melainkan proses emosional yang menyentuh dan memulihkan. Ketika dunia terasa terlalu bising, kegiatan seperti ini menjadi ruang sunyi yang diperlukan—bukan untuk lari dari masalah, tetapi untuk kembali menemukan diri.
Dan di tengah masyarakat yang semakin menyadari pentingnya mental well-being, ajang seperti ini adalah bukti bahwa peduli itu bisa dilakukan bersama-sama, dalam diam yang penuh makna, melalui satu sapuan kuas, satu warna, dan satu cerita pada satu waktu.