Suara.com - Sorak-sorai penonton, tawa yang pecah, dan semangat gotong royong yang membara. Lomba panjat pinang adalah salah satu atraksi paling ditunggu saat perayaan 17 Agustus.
Namun, di balik kemeriahan dan perjuangan menaklukkan puncak berhadiah, tersimpan risiko cedera yang sering kali dianggap remeh—mulai dari terkilir, kram otot, hingga patah tulang.
Euforia kemerdekaan sering kali membuat kita lupa bahwa panjat pinang adalah aktivitas fisik yang ekstrem.
Modal nekat dan semangat saja tidak cukup. Agar perayaan tidak berakhir di ruang gawat darurat, penting bagi peserta dan panitia untuk memprioritaskan keamanan.

Berikut adalah 5 tips aman ikut lomba panjat pinang yang wajib Anda ketahui sebelum berlumuran oli.
1. Pemanasan Adalah Kunci, Bukan Opsi
Ini adalah langkah paling dasar yang paling sering dilewatkan. Peserta sering kali langsung melompat ke formasi tanpa mempersiapkan otot. Padahal, memanjat, menahan beban, dan bergerak secara eksplosif membutuhkan otot yang siap.
Menganggap remeh pemanasan adalah kesalahan fatal. Otot yang kaku dipaksa bekerja keras adalah resep utama untuk cedera seperti keseleo, kram, bahkan robekan otot.
2. Susun Strategi dan Komunikasi Tim yang Jelas
Baca Juga: Kisah Terlupakan Panjat Pinang: Dari Tontonan Penjajah Menjadi Perayaan Kemerdekaan RI
Panjat pinang bukan soal kekuatan individu, melainkan kecerdasan kolektif. Sebelum lomba dimulai, diskusikan formasi tim.
Siapa yang di Bawah? Pilih orang dengan postur paling kokoh dan kuat sebagai pondasi atau "tangga" pertama. Pastikan ia nyaman dan siap menahan beban.
Siapa yang di Atas? Orang yang memanjat di tingkat atas idealnya memiliki bobot paling ringan dan lincah.
![Peserta berdua mengikuti lomba panjat pinang di Pantai Festival, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (17/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/17/12975-lomba-panjat-pinang-di-ancol-hut-ri-ke-79.jpg)
Tunjuk satu orang sebagai pemberi komando untuk menyamakan gerakan. Kata-kata sederhana seperti "NAIK!", "TAHAN!", atau "GANTI!" sangat membantu mencegah miskomunikasi yang bisa berakibat fatal.
3. Cek Kondisi "Arena Pertandingan"
Keamanan tidak hanya datang dari peserta, tetapi juga dari lingkungan sekitar. Sebelum lomba dimulai, baik panitia maupun peserta harus memeriksa beberapa hal: