Suara.com - Film animasi Merah Putih: One for All digadang-gadang menyemarakkan HUT ke-80 RI. Namun kenyataannya, film Merah Putih One for All justru banjir kritik usai trailer-nya diliris.
Terlebih, dengan anggaran produksi fantastis yang disebut mencapai Rp6,7 miliar, kualitas film animasi ini dinilai jauh dari ekspektasi. Visual animasinya dianggap sangat kaku dengan alur cerita yang lemah.
Selain itu, ada satu karakter film Merah Putih One for All yang menjadi sorotan karena mirip Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Apakah kamu penasaran dengan sinopsis film Merah Putih One for All?
Yuk, intip sinopsis dan karakter film Merah Putih One for All di bawah ini.
Sinopsis Merah Putih One for All

Sinopsis Merah Putih One for All telah dirilis di laman resmi Cinema XXI.
Latar utama film Merah Putih One for All berada di sebuah desa yang tenang khas Indonesia.
Di sebuah desa yang tenang dalam semangat menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, sekelompok anak terpilih menjadi "Tim Merah Putih". Tugasnya menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera itu hilang. Delapan anak dari berbagai latar belakang budaya — Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa — pun bersatu dalam misi heroik: menyelamatkan bendera merah putih pusaka yang hilang secara misterius.
Baca Juga: Cuma Modal 1 Juta, Beredar Bantahan Film Merah Putih: One For All Dibiayai Pemerintah
Mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, dan badai, bahkan meredam ego masing-masing, demi satu tujuan mulia: mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan.
Dengan keberanian, kerja sama, dan cinta tanah air, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan. Mereka memulai petualangan mencari Bendera, menelusuri hutan, sungai, dan menghadapi konflik batin.
Film Merah Putih One for All penuh dengan momen lucu, menegangkan, emosional, dan menggugah jiwa. Kisahnya juga sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini.
Karakter Merah Putih One for All

Belum ada informasi resmi mengenai nama karakter-karakter yang ada dalam animasi Merah Putih One for All.
Namun dalam sinopsisnya, karakter digambarkan sebagai anak-anak yang berasal dari beragam suku yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa.
Kendati demikian, netizen sudah mengungkit satu tokoh bernama Raka, yang disebut-sebut mirip dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Baru tahu nama karakter yang hijau Raka, pantesan mukanya mirip Gibran," ujar seorang warganet.
Bukan hanya satu orang, warganet lain pun sepakat bahwa tokoh Raka juga mirip Gibran.
"Udah mah namanya Raka, karakternya mirip Gibran yang diposter Ai gemoy Pemilu," ujar netizen lain.
Seorang warganet pun menimpali, "Kok mirip Gibran?"
Dugaan Penggunaan Aset Animasi Murah dan Anggaran Janggal
Kritik tidak hanya berhenti pada kualitas visual. Sejumlah warganet bahkan melakukan investigasi kecil dan menemukan dugaan penggunaan aset animasi stok berharga murah dalam produksi film ini.
Akun YouTube Yono Jambul dalam unggahannya mengungkap beberapa adegan diduga kuat menggunakan aset yang dibeli dari platform Daz3D, salah satunya adalah aset lingkungan bernama Street of Mumbai.
"Mereka ada adegan jalan kan. Nah mereka belinya aset Street of Mumbai. Aneh banget kan makanya jalannya," ucapnya, Sabtu (9/8/2025).
Ironisnya, dugaan penggunaan aset murah ini sangat kontras dengan anggaran produksi film yang diungkap oleh produsernya, Toto Soegriwo, yang mencapai Rp6,7 miliar.
Toto juga menyebut pengerjaan film hanya memakan waktu kurang dari satu bulan. Fakta ini membuat publik semakin geram.
Sebagai perbandingan, satu episode anime sekelas One Piece atau Demon Slayer memakan biaya sekitar Rp1,8 miliar dengan kualitas animasi yang jauh melampaui apa yang ditampilkan dalam trailer Merah Putih One for All.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni