Sentuhan Manusia Jadi Kunci Keberhasilan AI di Era Inovasi Digital

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 21:26 WIB
Sentuhan Manusia Jadi Kunci Keberhasilan AI di Era Inovasi Digital
Sentuhan Manusia Menentukan Keberhasilan AI. (dok. Ipsos)

Suara.com - Di tengah ledakan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat, bukan hanya kecepatan dan efisiensi yang menjadi fokus, tapi juga bagaimana teknologi ini dapat benar-benar memahami manusia. 

Survei terbaru dari Ipsos, perusahaan riset pasar global, menegaskan bahwa keberhasilan AI masa depan sangat bergantung pada bagaimana AI dipadukan dengan sentuhan manusia — kombinasi yang menghasilkan inovasi yang tidak hanya canggih secara teknis, tapi juga berakar pada nilai, emosi, dan kebutuhan nyata konsumen.

Data dari Ipsos AI Monitor 2025 mengungkapkan optimisme yang kuat terhadap AI secara global, dengan 56% responden percaya AI membawa lebih banyak manfaat daripada risiko. 

Di Indonesia, antusiasme ini bahkan lebih tinggi, mencapai 85% (naik dari 80% tahun sebelumnya), meski 43% masih merasa khawatir dalam penggunaannya. 

Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia cepat beradaptasi dengan teknologi baru di berbagai sektor, mulai dari layanan digital ritel, kesehatan, pendidikan, hingga hiburan, namun tetap mengedepankan sikap hati-hati.

"Negara-negara dengan optimisme tinggi terhadap AI biasanya percaya teknologi ini akan memberikan dampak ekonomi besar," kata Hansal Savla, Managing Director Ipsos Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/8/2025l.

Manusia di Pusat Pengembangan AI

Meskipun AI mampu memproses data dalam skala besar dengan cepat, AI belum bisa sepenuhnya memahami kompleksitas perilaku manusia yang seringkali dipengaruhi oleh emosi, budaya, dan kebiasaan yang tidak mudah diukur algoritma. 

Dr. Nikolai Reynolds, Global Head of Product Testing Ipsos, menegaskan bahwa AI yang efektif harus menangkap nuansa tersebut agar inovasi benar-benar tepat sasaran.

Baca Juga: WhatsApp Siapkan AI Canggih untuk Gantikan Customer Service & Asisten Penjualan

"Kolaborasi antara AI dan keahlian manusia adalah fondasi inovasi yang berdampak dan berkelanjutan," ujarnya. Pendekatan ini memastikan hasil analisis tidak hanya akurat secara teknis, tapi juga sesuai dengan cara berpikir dan berperilaku manusia di dunia nyata.

Kualitas Data sebagai Bahan Bakar AI

Ipsos menyoroti pentingnya data yang relevan, representatif, dan terus diperbarui agar AI menghasilkan output yang valid dan bermanfaat. Data yang buruk atau tidak lengkap bisa memicu kesalahan fatal, yang dapat merugikan bisnis dan konsumen.

Dalam hal ini, keterlibatan researcher atau ahli manusia tetap krusial, menjalankan prinsip “human in the loop” untuk menjaga akurasi, etika, dan adaptasi AI terhadap perubahan perilaku konsumen.

Membangun Masa Depan AI yang Lebih Manusiawi

Pada akhirnya, AI bukanlah tujuan, melainkan alat untuk membantu pengambilan keputusan lebih baik, menghadirkan pengalaman personal, dan solusi yang relevan. Kesuksesan AI terletak pada keseimbangan antara kekuatan teknologi dan sentuhan manusia yang kritis serta empati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI