Suara.com - Dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa, weton bukan sekadar penanda hari kelahiran.
Lebih dari itu, weton diyakini membawa getaran energi unik yang memengaruhi karakter, jalan hidup, hingga kekuatan spiritual seseorang.
Di antara puluhan weton yang ada, Primbon Jawa menyoroti lima weton tertentu yang dianggap istimewa karena memiliki energi sakral dan perisai gaib alami.
Alih-alih disebut berbahaya, kelima weton ini lebih tepat digambarkan sebagai pemilik benteng spiritual yang kokoh.
Energi mereka dipercaya mampu memantulkan kembali niat atau perlakuan buruk yang ditujukan kepada mereka. Fenomena ini sering disebut sebagai "pantulan karma" atau "daya balik" yang bekerja secara alamiah.
Bukan karena mereka mengirim kutukan, melainkan aura perlindungan semesta yang seolah pasang badan untuk mereka.
Menghina atau meremehkan pemilik weton ini dianggap dapat mengundang kesialan bagi pelakunya sendiri, mulai dari hambatan usaha hingga ketidaktenangan batin.
Penasaran weton apa saja yang dianugerahi perisai gaib ini? Simak ulasan lengkapnya berdasarkan khazanah Primbon Jawa.
1. Rabu Pahing (Neptu 16)
Baca Juga: Bukan Cuma Hoki, Weton Ini Punya Jalan Sukses dan Makmur di 2026 Berkat Karakternya
Weton Rabu Pahing dengan neptu 16 (Rabu 7 dan Pahing 9) dikenal sebagai sosok yang tenang, berprinsip kuat, dan memiliki intuisi tajam.
Mereka sulit ditaklukkan dan diyakini berada di bawah naungan energi leluhur yang kuat, membuat auranya terasa berwibawa meski pendiam.
"Daya balik" mereka bekerja secara halus. Saat diremehkan, bukan balasan verbal yang akan Anda terima. Sebaliknya, energi batin mereka secara otomatis memantulkan niat negatif itu kembali ke pengirimnya.
Menurut cerita turun-temurun, orang yang merendahkan mereka bisa mendapati usahanya macet atau kehilangan peluang berharga.
2. Jumat Kliwon (Neptu 14)
Jumat Kliwon sering kali diselimuti aura mistis, namun sesungguhnya mereka adalah sosok berjiwa pemimpin dan penuh welas asih.
Dengan neptu 14 (Jumat 6 dan Kliwon 8), mereka memiliki kekuatan spiritual alami yang besar. Energi mereka diibaratkan sebagai wadah yang luas, mampu menampung energi positif maupun negatif.
Ketika energi negatif seperti hinaan datang, wadah spiritual mereka akan memenuhinya dan secara otomatis mengembalikannya kepada sumbernya.
Mereka yang berbuat buruk pada pemilik weton Jumat Kliwon konon akan merasakan hidupnya menjadi lebih sulit dan sering menemui jalan buntu.
3. Sabtu Pon (Neptu 16)
Memiliki neptu 16 (Sabtu 9 dan Pon 7), weton Sabtu Pon adalah pribadi yang sabar, bertanggung jawab, dan punya ego yang kuat.
Kesabaran mereka ada batasnya. Di balik sikap tenangnya, mereka menyimpan energi besar yang akan aktif ketika harga dirinya diusik.
Energi pelindung mereka sangat reaktif. Siapapun yang dengan sengaja memancing amarah atau menghina mereka diyakini akan merasakan dampak langsung. Karma yang kembali sering kali berupa kesulitan finansial atau rusaknya reputasi si penghina.
4. Minggu Wage (Neptu 9)
Pemilik weton Minggu Wage (Minggu 5 dan Wage 4) dikenal sebagai sosok yang cerdas, pekerja keras, dan punya wawasan luas.
Mereka cenderung pendiam namun memiliki "kesaktian" dalam ucapan dan intuisi. Mereka diyakini memiliki pagar gaib yang kuat, melindungi mereka dari niat jahat.
Menghina seorang Minggu Wage sama saja dengan menabrak dinding tak kasat mata. Energi perlindungan mereka akan langsung memantulkan serangan verbal atau niat buruk, menyebabkan si pelaku mengalami kebingungan, kegelisahan, atau bahkan jatuh sakit secara tiba-tiba.
5. Senin Legi (Neptu 9)
Serupa dengan Minggu Wage, Senin Legi juga memiliki neptu 9 (Senin 4 dan Legi 5). Mereka adalah pribadi yang jujur, polos, dan suka berdebat untuk mempertahankan kebenaran. Di balik kepolosannya, mereka dijaga oleh energi alam yang murni.
Kekuatan mereka terletak pada ketulusan hatinya. Saat kejujuran dan ketulusan itu dilukai oleh hinaan, alam semesta seakan tidak terima.
Balasan yang diterima oleh penghina biasanya bersifat non-materi, seperti hilangnya ketenangan jiwa, hubungan sosial yang rusak, atau merasa hidupnya hampa.