Mata pelajaran yang akan diujikan terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Kamu bisa memutuskan terlebih dahulu mata pelajaran pilihan yang akan diambil agar bisa fokus belajar.
Kalau kamu masih bingung ingin memilih pelajaran apa, bisa konsultasikan kepada guru di sekolah. Bisa juga kamu memilih mata pelajaran yang relevan dengan minat di jenjang pendidikan berikutnya.
5. Siapkan Mental dan Fisik
Meski tak kasat mata, persiapan mental tak kalah penting. Pastikan awali kegiatan simulasi dengan berdoa. Bersikap tenang dan tidak panik juga penting untuk menjaga fokus. Dengan begitu, hasil TKA akan lebih merepresentasikan kemampuanmu yang sebenarnya.
Meskipun bersifat tidak wajib, hasil TKA sebagai hasil tes terstandar yang menunjukkan capaian akademik dapat digunakan sebagai salah satu syarat atau pertimbangan untuk seleksi penerimaan murid baru ke jenjang pendidikan berikutnya atau penerimaan calon mahasiswa baru.
Hasil TKA juga dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk berbagai kepentingan seleksi akademik lainnya.
Perlu diketahui, TKA tidak diwajibkan agar murid yang merasa siap saja yang mengikuti, sementara yang tidak siap tidak perlu merasa tertekan.
Kewajiban atau tidaknya mengikuti tes merupakan bagian dari hak individu. Murid berhak menentukan pilihannya dalam pendidikan. Tidak ada konsekuensi apabila murid tidak ikut TKA dan murid tetap dapat lulus dari satuan pendidikan meski tidak ikut TKA.
Namun demikian, murid yang sudah lulus tanpa TKA tidak bisa lagi ke jenjang pendidikan yang sama untuk mengikuti TKA, misalnya karena ada kebutuhan mendesak. Pasalnya kesempatan mengikuti TKA hanya satu kali untuk setiap jenjang.
Baca Juga: Ingin Lolos Sekolah Unggulan, Ikut Kompetisi Ini Agar Siap Bersaing
TKA dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar.
Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan.
Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi.
Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni