Doa Agar Mendapatkan Pemimpin yang Baik dan Terhindar dari Pejabat Bodoh

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 01 September 2025 | 12:00 WIB
Doa Agar Mendapatkan Pemimpin yang Baik dan Terhindar dari Pejabat Bodoh
Ilustrasi berdoa (Freepik)
Baca 10 detik
  • Doa mendapatkan pemimpin yang baik
  • Rasulullah menunjukkan contoh bagaimana menjadi pemimpin
  • Doa terhindari dari pemimpin bodoh

Suara.com - Umat Muslim akan segera memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. pada 5 September 2025. Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. diperingati saban 12 Rabiul Awal.

Sementara itu, 1 Rabiul Awal jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025 lalu. Mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad sama artinya dengan meneladani akhlaknya.

Rasulullah memiliki empat sifat utama yang seharusnya menjadi panduan berperilaku setiap umat muslim yakni sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (penyampai wahyu), dan fathonah (bijaksana).

Nabi Muhammad juga dikenal memiliki kepedulian sosial yang tinggi terutama terhadap fakir miskin dan yatim piatu, serta penuh kasih sayang. Dengan segala sifat itu, tidak heran jika Muhammad Saw. merupakan sosok pemimpin yang ideal.

Doa Agar Mendapat Pemimpin yang Baik

Tak mudah memang untuk mendapatkan pemimpin yang baik dan meneladani akhlak Rasulullah. Untuk itu, Islam memiliki doa-doa khusus untuk mendapatkan pemimpin yang baik. Berikut beberapa di antaranya. 

Doa memohon pemimpin yang baik


اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada."

Baca Juga: 12 Rabiul Awal 2025 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya Menurut Kalender Masehi

Doa agar terhindar dari pemimpin yang bodoh


اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

Artinya: Yaa Allah, sungguh kami berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh."

Doa-doa ini sangat pas dibaca di situasi pemimpin di Indonesia yang tengah krisis keteladanan seperti Rasulullah.

Pasalnya, pemimpin yang baik akan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya. Dengan pemimpin yang baik dan adil, diharapkan pembangunan akan berjalan dengan merata sehingga kesejahteraan tidak hanya dinikmati sekelompok orang. Dengan pemimpin yang baik pula diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Seperti diketahui, belakangan perhatian masyarakat Indonesia tersita oleh beragam isu yang tak mencerminkan pemimpin sebagai pemimpin.

Anggota DPR yang seharusnya menjadi wakil rakyat justru menjadi pihak yang harus didemo oleh rakyat. Nahas,  gelombang unjuk rasa di depan Gedung DPR yang berujung ricuh hingga adanya korban jiwa pada 28 Agustus 2025 disebut sebagai konsekuensi dari sikap para anggota dewan yang dinilai tak peka terhadap penderitaan rakyat.

Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menegaskan akar masalah aksi berdarah itu berasal dari keputusan dan pernyataan anggota DPR yang dinilainya jauh dari kepentingan publik.

“Situasi politik yang menyebabkan beberapa aksi unjuk rasa belakangan ini dan kemungkinan akan ada aksi susulan semua karena ulah dan pernyataan para anggota DPR,” kata Fernando kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).

Menurut Fernando, DPR seharusnya mendengar suara masyarakat, termasuk mahasiswa, yang menolak tunjangan rumah bernilai fantastis bagi anggota dewan.

“Para anggota DPR seharusnya mendengarkan keinginan masyarakat yang keberatan terkait dengan tunjangan rumah. Jangan mengabaikan atau bahkan tidak peduli terhadap keberatan masyarakat,” ujarnya.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?