Suara.com - Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach dan Uya Kuya kini kompak dinonaktifkan dari DPR RI imbas beberapa kontroversi.
Keempat pesohor yang sempat duduk di Senayan tersebut menimbulkan huru-hara di tengah masyarakat salah satunya karena kekayaan mereka.
Adapun publik sempat menuangkan emosi ke keempat anggota parlemen tersebut imbas kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Tak sedikit yang menilai tak adil bahwa keempat politisi yang kaya raya tersebut mendapat kenaikan bayaran di tengah publik sedang kesusahan secara ekonomi.
Sebagai artis sekaligus politisi, Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya tentu hidup dengan kemewahan.
Namun mereka juga ternyata tak terlepas dari utang hingga miliaran Rupiah.
Lantas, siapa di antara dari keempat anggota DPR nonaktif tersebut yang utangnya paling berat?
Mari intip kekayaan dari Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya.
Kekayaan Ahmad Sahroni: Bisnisnya berkembang pesat
![Potret Ahmad Sahroni yang kini jadi ketua penyelenggara ajang Formula E Jakarta 2022 [Instagram]](https://media.arkadia.me/v2/articles/souparmand/jFZw97cVnuPQkzKrTr0HjnxFQx2lt55W.png)
Ahmad Sahroni jauh sebelum menjabat sebagai anggota DPR RI adalah seorang pebisnis handal dengan aset miliaran Rupiah.
Baca Juga: Momen Unik Lisa Mariana Ikut Demo, Ditraktir Kopi hingga Diburu Pertanyaan Soal Ridwan Kamil
Putra asli Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini dahulunya hidup di tengah keluarga pedagang nasi padang di Priok sebelum punya aset berlimpah.
Ia akhirnya mulai berkecimpung di dunia bisnis dan menghimpun harta dalam jumlah fantastis.
Ahmad Sahroni melaporkan harta kekayaannya ke KPK kala hendak maju sebagai anggota DPR RI.
Terhitung, ia punya harta kekayaan senilai Rp328,91 miliar yang ia laporkan pada awal tahun 2025 lalu.
Ratusan miliar Rupiah harta pebisnis yang dijuluki Roni ini mayoritas datang dari properti.
Ia memiliki segudang properti tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp139 miliar. Sahroni juga punya puluhan kendaraan yang nilainya menyentuh Rp38 miliar.