Meskipun terpisah oleh jarak dan waktu, kisah Revolusi Prancis memiliki resonansi yang kuat dengan kondisi di Indonesia. Kita bisa melihat keterkaitan ini dalam dua aspek utama: pengaruh ide-ide revolusi dan kesamaan kondisi sosial-ekonomi.
Pertama, ide-ide liberalisme dan nasionalisme yang lahir dari Revolusi Prancis menyebar ke seluruh dunia melalui Perang Napoleon dan kolonisasi.
Konsep kedaulatan rakyat dan hak-hak asasi manusia menjadi inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan di Indonesia. Mereka menuntut kemerdekaan bukan hanya dari penjajah, tetapi juga dari sistem yang menindas.
Kedua, ada kesamaan yang mencolok antara kondisi rakyat Prancis sebelum revolusi dan kondisi yang seringkali dialami rakyat Indonesia, terutama saat menghadapi ketidakadilan.
Bayangkan kondisi di mana rakyat harus menanggung beban berat berupa pajak tinggi, harga kebutuhan pokok yang melambung, dan kesulitan ekonomi, sementara sekelompok elit justru mempertontonkan kemewahan.
Aksi-aksi seperti flexing kekayaan oleh pejabat atau politisi, serta gaya hidup yang berlebihan, sangat mirip dengan gambaran bangsawan Prancis yang hidup dalam kemewahan di Istana Versailles di tengah kelaparan rakyat.
Ketika seorang pejabat, yang seharusnya melayani rakyat, malah menunjukkan kekuasaan dan kekayaan mereka, hal itu dapat memicu kemarahan dan ketidakpercayaan yang mendalam.
Kejadian lain, seperti pejabat DPR joget di tengah tekanan ekonomi, tindakan ini meskipun tidak secara langsung menyebabkan revolusi, bisa menjadi pemicu kemarahan dan ketidakpuasan publik.
Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan sosial dan ketidakadilan, baik dari segi ekonomi maupun moral, adalah masalah universal yang bisa menjadi bom waktu bagi stabilitas suatu negara.
Baca Juga: Omara Esteghlal Bandingkan Pajak Indonesia dengan Negara Maju, Singgung Kualitas Fasilitas Publik
Pada akhirnya, Revolusi Prancis adalah pengingat bahwa ketidakadilan tidak akan bertahan selamanya. Ketika pemerintah atau elit penguasa gagal mendengarkan penderitaan rakyat, mengabaikan tuntutan keadilan, dan terus membebani mereka, perlawanan akan selalu muncul.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kekuasaan sejati ada di tangan rakyat, dan semangat untuk kebebasan dan kesetaraan adalah kekuatan yang tak bisa dihancurkan.
Kontributor : Rizqi Amalia