Suara.com - Indonesia tengah menghadapi sejumlah tantangan besar yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. Pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif, ancaman resesi global, tingginya angka pengangguran, hingga kesenjangan akses pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah panjang bangsa ini.
Situasi ini membuat kebutuhan akan kolaborasi lintas sektor kian mendesak, terutama melibatkan kelompok yang memiliki kapasitas kepemimpinan, kompetensi profesional, sekaligus jejaring luas.
Alumni perguruan tinggi, dalam hal ini, punya peran penting. Mereka bukan hanya penerima manfaat dari pendidikan, tetapi juga aktor strategis yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Latar belakang yang beragam membuat alumni bisa menjadi motor perubahan, menawarkan gagasan baru, sekaligus mendorong lahirnya solusi untuk masalah bangsa.
Di tengah kondisi tersebut, Ikatan Alumni Universitas Prasetiya Mulya (IKA PRASMUL) mengambil langkah strategis dengan memperkenalkan pengurus baru periode 2025–2029 sekaligus identitas organisasi yang diperbarui.
Momen ini berlangsung dalam acara pelantikan resmi pada Jumat, 12 September 2025, di Activity Hall Gedung 2, Kampus Prasetiya Mulya Cilandak. Acara dihadiri Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Noer Hassan Wirajuda, S.H., M.A.LD, LL.M, GCrS, jajaran pimpinan kampus, serta perwakilan pengurus alumni dari berbagai universitas.
Pelantikan pengurus baru ini menjadi simbol semangat baru sekaligus tonggak transformasi bagi ikatan alumni tersebut.

Dengan mengusung identitas baru berupa nama, logo, dan tagline “Empowering Alumni, Enabling Impact,” organisasi ini menegaskan komitmennya untuk memperkuat solidaritas antaralumni, berkolaborasi dengan mahasiswa, hingga menjalin kontribusi yang lebih luas untuk masyarakat. Identitas baru ini diharapkan mampu mencerminkan semangat inklusif, adaptif, dan progresif yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Ketua Umum IKA PRASMUL periode 2025–2029, Edy Sutrisman, menyampaikan bahwa transformasi ini bukan sekadar perubahan visual, melainkan perwujudan visi jangka panjang.
Baca Juga: Absen dari Timnas Indonesia, Mees Hilgers Kini Jadi Luntang-Lantung
“Kami hadir sebagai wadah kolaborasi. Kami ingin alumni bisa saling mendukung, memberdayakan, dan pada akhirnya menciptakan dampak nyata yang dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya berhenti pada seremoni, pengurus baru tersebut juga menyiapkan berbagai program strategis.
Mulai dari pengembangan jejaring profesional lintas bidang, program mentoring bagi mahasiswa, dukungan kewirausahaan, hingga inisiatif sosial untuk menjawab masalah di masyarakat. Semua ini dirancang agar keberadaan alumni tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga menjadi kekuatan kolektif yang membantu bangsa menjawab tantangan.