Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 16 September 2025 | 16:55 WIB
Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak
Ilustrasi bakat anak. (Freepik)

Suara.com - Setiap anak terlahir unik, dengan bakat dan minatnya masing-masing. Ada yang suka menari, ada yang jago menggambar, ada juga yang paling semangat kalau disuruh tampil di panggung. Mengasah bakat bukan cuma soal mencari prestasi, tapi juga bagian penting dari proses tumbuh kembang anak supaya mereka bisa jadi pribadi yang lebih percaya diri dan bahagia.

Momen ini juga jadi alasan ajang pencarian bakat anak seperti Yupi Good Talent 2025 (YGT) selalu ramai peminat. Tahun ini, program yang sudah digelar selama enam tahun itu mengusung tema “From Fun to Fame”, dan berhasil menggaet lebih dari 10.300 peserta dari seluruh Indonesia.

Yupi pun menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya kompetisi, tapi juga ruang aman bagi anak untuk berekspresi di bidang seni — mulai dari menyanyi, menari, bermain musik, hingga unjuk kreativitas lainnya.

Yupi Good Talent 2025. (Suara.com/Vania)
Yupi Good Talent 2025. (Suara.com/Vania)

Marketing Communication Manager PT. Yupi Indo Jelly Gum Tbk, Addyono H. Koloway, menjelaskan bahwa YGT hadir untuk mendukung anak-anak mengembangkan potensi terbaik mereka.

“Kami percaya setiap anak memiliki potensi luar biasa yang layak ditampilkan dan dikembangkan,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).

Peran Orang Tua dan Lingkungan Itu Krusial

Psikolog anak, Dr. Yasinta Indrianti, S.Psi., M.Psi., menegaskan pentingnya mengenali minat dan bakat anak sejak dini.

“Anak yang punya ruang untuk berekspresi biasanya lebih bahagia, lebih resilien, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup,” jelasnya.

Menurutnya, apresiasi adalah kunci. Ketika seorang anak merasa bakatnya dihargai — sekalipun itu hal sederhana seperti sekadar menyanyi atau menggambar — mereka tidak merasa terbebani. Sebaliknya, hal itu menjadi dorongan positif yang memampukan mereka untuk mengeksplorasi diri.

Baca Juga: Dari Dongeng ke Scrolling: Hilangnya Sentuhan Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak

“Ini bukan tentang mengharapkan mereka menjadi ‘bintang,’ tetapi tentang memberi ruang bagi mereka untuk menemukan dan mengekspresikan jati diri mereka,” tambah Dr. Yasinta.

Itu sebabnya, peran keluarga dan sekolah menjadi kunci untuk memberi dukungan dan menciptakan lingkungan yang positif.

Mengisi "Tangki Emosi" Anak

Dr. Yasinta juga menjelaskan konsep “tangki emosi.” Saat tangki ini diisi dengan hal-hal positif, seperti melakukan hobi atau bakat yang disukai, anak cenderung lebih produktif dan fokus.

“Produktivitas dan masalah sulit berjalan beriringan. Kalau anak sibuk mengeksplorasi bakatnya dan merasa bahagia karenanya, fokus mereka bergeser dari masalah,” paparnya.

Artinya, mendukung anak mengejar minatnya bisa menjadi cara efektif mengalihkan perhatian dari potensi masalah. Bakat yang terus diasah dengan gembira membuat anak lebih bersemangat, dan pada akhirnya, masalah yang ada akan terasa lebih kecil atau bahkan terselesaikan seiring waktu.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI