Disertasinya menyoroti isu pengelolaan sumber daya daerah, yang selaras dengan tantangan pembangunan Prabumulih sebagai kota kecil di Sumsel.
Pendidikan tinggi Arlan tidak hanya sekadar gelar, tapi juga mencerminkan komitmennya terhadap pembelajaran seumur hidup.
Sebagai Wali Kota yang menjabat sejak 2021, ia sering mengintegrasikan pengetahuan akademisnya dalam kebijakan pendidikan.
Misalnya, di bawah kepemimpinannya, Prabumulih meluncurkan program beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya sebagai anak desa.
Namun, kontroversi viral baru-baru ini mengaburkan citra positif tersebut.
Pada 16 September 2025, beredar video dengan narasi bahwa Roni Ardiansyah, Kepsek SMPN 1 Prabumulih, dicopot secara mendadak setelah menegur anak Arlan yang kedapatan membawa mobil ke lingkungan sekolah.
Aturan sekolah jelas melarang siswa SMP mengendarai kendaraan bermotor demi keselamatan. Tentu saja teguran dan aksi pencopotan yang dilakukan Arlan sebagai Wali Kota Prabumulih memicu kontroversi.