Infografis
- Wali Kota Prabumulih disorot imbas diduga mencopot kepala sekolah karena menegur anaknya.
- Kejadian itu kemudian viral di media sosial dan Wali Kota Prabumilih sontak banjir kritik.
- Latar belakang Arlan, termasuk pendidikannya ikut dikuliti.
Suara.com - Wali Kota Prabumulih, Arlan menjadi sorotan publik karena viral usai diduga mencopot kepala sekolah SMP Negeri 1 Kota Prabumulih, Roni Ardiansyah.
Arlan mencopot kepsek karena diduga Roni menegur anaknya yang kedapatan membawa mobil ke sekolah.
Kejadian itu kemudian viral di media sosial dan Wali Kota Prabumilih sontak banjir kritik.
Tak hanya itu, latar belakang Arlan juga ikut dikuliti, termasuk dirinya yang ternyata memiliki empat istri dan latar belakang pendidikannya imbas pencopotan Kepsek Roni.
Pendidikannya ikut disorot, Arlan Wali Kota Prabumulih lulusan apa?
Arlan diketahui pernah menempuh pendidikan di SMP Negeri Simpang dan Prabumulih. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan SMA di PGRI Kota Prabumulih tahun 2014.
Arlan dikabarkan menempuh pendidikan tingginya di jurusan Ilmu Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang.
Sebelum terjun ke politik, Arlan dikabarkan mengelola bisnis karet. Namun, bisnisnya itu sempat bangkrut dan kembali bangkit.
Arlan dilantik sebagai Wali Kota Prabumulih pada 20 Februari 2025 lalu. Ia mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 lalu melalui Partai Gerindra.
Baca Juga: Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
Klarifikasi Wali Kota Prabumulih
Wali Kota Prabumulih mengklarifikasi mengenai kabar pencopotan Kepala Sekolah Roni. Melalui akun Instagram, Arlan menyebut itu adalah hoaks.
“Saya sebagai Wali Kota Prabumulih, meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Prabumulih. Masalah berita-berita yang hoaks di media, yang mengatakan Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke sekolah lain, itu tidak benar. Saya belum memindahkan Pak Roni,” ujar Arlan dikutip Rabu (17/9/2025).
Arlan juga mengklarifikasi kabar bahwa anaknya membawa mobil ke sekolah adalah hoaks. Ia mengatakan sang anak tidak naik mobil sendiri, melainkan diantar.
“Terkait anak saya yang membawa mobil ke sekolah, itu adalah hoaks. Karena anak saya diantar. Kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” tegas Arlan.
Arlan mengaku menegur Roni karena kasus guru yang melakukan tindak mesum kepada murid di sekolah tersebut.
“Saya baru menegur Pak Roni karena di sekolah itu ada kasus yang membuat anak sekolah tidak betah di situ. Kasus ini sudah mencuat di media massa. Saya sebagai Wali Kota Prabumulih memanggil Pak Roni, menegurnya, agar jangan sampai terjadi lagi. Dan guru sekolah itu sudah dipindahkan sekitar satu minggu yang lalu,” ungkapnya.
