Siapa Glory Lamria? Diaspora Muda yang Dituding Terima Fasilitas Mewah Saat Sambut Prabowo di AS

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 23 September 2025 | 16:25 WIB
Siapa Glory Lamria? Diaspora Muda yang Dituding Terima Fasilitas Mewah Saat Sambut Prabowo di AS
Siapa Glory Lamria? Profil Lengkap Diaspora yang Hebohkan Kunjungan Prabowo ke AS (instagram)
Baca 10 detik
  • Glory Lamria jadi sorotan saat sambut Presiden Prabowo di New York, tapi menuai kontroversi.
  • Ia berprestasi, lulusan UI dan Columbia, pernah di TikTok dan Shopee.
  • Meski punya rekam jejak cemerlang, perannya di penyambutan presiden diperdebatkan publik.

Suara.com - Nama Glory Lamria Aritonang mendadak mencuat di ruang publik usai Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke New York, Amerika Serikat. 

Sosok profesional muda dan diaspora Indonesia ini tampak begitu antusias menyambut kedatangan presiden yang disebut-sebut sebagai kunjungan pertama seorang Presiden RI ke New York setelah satu dekade. 

Wawancara Glory yang penuh semangat menyampaikan aspirasi diaspora pun awalnya dipandang wajar. Namun, tak lama kemudian, kehadirannya justru memicu kehebohan. 

Akun X @barengwarga menuding bahwa wawancara sejumlah diaspora, termasuk Glory, sudah diatur sebelumnya oleh wartawan istana.

Dalam cuitannya, akun itu mengklaim mendapatkan informasi dari kalangan diaspora dan jurnalis bahwa narasumber untuk wawancara tidak dipilih secara bebas, melainkan ditentukan. 

Nama Glory menjadi sorotan pertama, apalagi akun tersebut menuding ia mendapat fasilitas mewah, termasuk kamar gratis di hotel AMAN New York—tempat rombongan presiden menginap dengan tarif mulai 6.000 hingga 25.000 dolar per malam. 

"Orang yang diwawancara pertama itu Glory Lamria, update berenang di hotel AMAN New York, hotel tempat rombongan Prabowo menginap (sekitar 60 orang). Harga kamarnya mulai dari $6.000 sampai $25.000 per malam," ujar akun X tersebut.

Bahkan, disebutkan pula bahwa Glory sempat membagikan momen berenang di hotel tersebut. Meski tudingan ini masih sebatas klaim, kontroversi yang menyertainya membuat publik bertanya-tanya, siapa sebenarnya Glory Lamria?

Profil Glory Lamria

Baca Juga: Solusi Dua Negara: Harapan Baru Prabowo untuk Perdamaian Israel-Palestina

Glory bukanlah figur sembarangan di kalangan diaspora. Ia adalah lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang kini tengah melanjutkan studi Master of Science di bidang Technology Management di Columbia University, New York. 

Sejak masa kuliah, rekam jejak akademiknya sudah mengesankan. Pada 2018, ia meraih medali emas dalam ajang bergengsi International Genetically Engineering Machine (iGEM) di Boston, Amerika Serikat. Setahun kemudian, ia dinobatkan sebagai Most Outstanding Student Award kategori Riset dan Teknologi oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI. 

Pada tahun yang sama, Glory meraih Juara 1 Business Impact Challenge di Harvard Project for International Relations (HPAIR), berkolaborasi dengan mahasiswa dari Oxford, Nazarbayev, hingga Kathmandu University.

Di luar prestasi akademis, Glory juga aktif di bidang sosial. Pada 2020, ia mendirikan ChapterOne Indonesia, sebuah organisasi yang bergerak di literasi dan pendidikan. Dedikasinya di dunia akademik dan teknologi turut membawanya menjadi anggota senior Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) sejak 2025.

Perjalanan profesional Glory pun tak kalah gemilang. Ia pernah berkarier di perusahaan raksasa global. Dari 2022 hingga 2023, ia menjabat Senior Manager untuk Global Operation di TikTok. Setelah itu, ia bergabung dengan Shopee sebagai Lead hingga 2024. 

Pada 2025, Glory menjalani program magang sebagai Investment Analyst di sebuah perusahaan stealth, sekaligus Banking Assistant di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Ia juga memperkaya wawasan akademiknya lewat program musim panas di Stanford University pada bidang statistik dengan capaian sempurna, IPK 4.00.

Saat ini, selain menempuh studi pascasarjana di Columbia, Glory aktif sebagai Graduate Student Assistant di bidang project management serta terlibat dalam program-program kampus, termasuk SPS Graduate Internship Program dan Student Life Fellow.

Tidak heran bila ia sudah mengoleksi lebih dari sepuluh penghargaan dari berbagai institusi ternama, mulai dari Schlumberger, Unilever, hingga AiCHE.

Dengan semua rekam jejak itu, Glory sebenarnya adalah representasi diaspora muda Indonesia yang berprestasi, inspiratif, dan patut dibanggakan. Namun, kemunculannya dalam momen penyambutan Prabowo di New York membawa dinamika berbeda. 

Dari sisi prestasi, ia memang layak tampil di depan mewakili wajah diaspora. Tetapi tudingan soal setting wawancara, fasilitas mewah, hingga keterkaitan dengan jaringan tertentu membuatnya ikut terseret dalam pusaran kontroversi politik.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI