Suara.com - Baru-baru ini terungkap bahwa Ahmad Assegaf tidak pernah menafkahi Tasya Farasya selama menikah, baik secara lahir maupun batin.
Usai terungkapnya fakta mengejutkan tersebut, banyak yang penasaran soal pekerjaan Ahmad Assegaf. Sebelum jadi suami Tasya Farasya, Ahmad Assegaf kerja apa?
Yang lebih mengejutkan lagi, dalam sidang perceraian yang digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, pihak Tasya hanya menuntut nafkah anak sebesar Rp100 saja.
Angka tersebut bukanlah benar-benar untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan sebagai simbol tanggung jawab Ahmad sebagai ayah.
Fakta ini membuat publik semakin penasaran dengan sosok Ahmad Assegaf yang dikenal punya karier cemerlang.
Nominal yang sangat kecil ini ternyata punya makna simbolis. Padahal, secara posisi dan pekerjaan, Ahmad bukan orang sembarangan. Berikut ulasan lengkapnya.
Pekerjaan Ahmad Assegaf
Sebelum menikah dengan Tasya Farasya, Ahmad Assegaf memiliki latar pendidikan yang terbilang mentereng.
Ia pernah menempuh pendidikan di Amerika Serikat, tepatnya di Central Washington University, Seattle Central College, dan Edmond Community College.
Baca Juga: Usai Hadiri Sidang Cerai, Tasya Farasya Tampil Badass di Ultah MOP Beauty: Bidadari Gini Disia-siain
Dengan bekal akademis tersebut, Ahmad pulang ke Indonesia dan meniti karier di dunia bisnis serta konstruksi.
Ia dipercaya menduduki jabatan Vice Director di PT Hashimawira Bersaudara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan pengembang properti.
Posisi ini tentu bukanlah jabatan sembarangan. Secara umum, gaji seorang Vice Director atau Vice President di Indonesia bisa berkisar antara puluhan hingga ratusan juta Rupiah per bulan.
Itua artinya, dari segi finansial, Ahmad seharusnya berada di posisi yang sangat mapan.
Selain di sektor konstruksi, Ahmad juga melebarkan sayap ke berbagai lini bisnis lain.
Ia memiliki usaha kuliner seperti waralaba Japanese Street Food di kawasan Jakarta Selatan serta brand rokok shisha khas Timur Tengah bernama Delshisha.
Tidak hanya itu, Ahmad juga mengelola Koperasi Khasanah Indonesia Sejahtera, koperasi simpan pinjam yang ditujukan untuk membantu para pelaku UMKM.
Pekerjaan Mentereng, namun Tak Memberi Nafkah?
Meski terlihat sukses dari luar, pengakuan Tasya di persidangan justru membuka sisi lain kehidupan rumah tangga mereka.
Melalui kuasa hukumnya, Tasya menyebut bahwa sejak awal menikah Ahmad tidak pernah memberikan nafkah secara layak, baik lahir maupun batin.
Pernyataan ini kemudian diperkuat dengan gugatan yang diajukan, di mana Tasya hanya meminta nafkah sebesar Rp100 sebagai simbol tanggung jawab seorang ayah kepada anak-anaknya.
Pihak Tasya bahkan menegaskan bahwa persoalan nafkah sebenarnya bukanlah inti masalah. Yang lebih besar adalah soal kepercayaan yang telah rusak, termasuk dugaan adanya penggelapan dana perusahaan yang menyeret nama Ahmad.
Namun, fakta bahwa seorang suami yang memiliki jabatan dan bisnis mentereng justru dituding tidak menafkahi istrinya membuat publik terkejut.
Hal ini pula yang membuat perceraian Tasya dan Ahmad semakin menjadi sorotan media serta ramai diperbincangkan di kalangan netizen, khususnya mengenai pekerjaan Ahmad Assegaf sebelum menikah dengan Tasya Farasya.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas