- Niluh Djelantik menyoroti pembongkaran tembok di kawasan GWK yang menutup akses rumah warga.
- Anggota DPD RI Provinsi Bali ini secara aktif mengawal perkembangan sengketa tembok tersebut melalui akun Instagram-nya.
- Berikut rekam jejak Niluh Djelantik yang kekinian turut menyita perhatian publik.
Suara.com - Polemik tembok di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) kembali menjadi sorotan, termasuk dari anggota DPD RI Provinsi Bali, Niluh Djelantik.
Melalui akun Instagram-nya, Niluh secara aktif mengawal perkembangan sengketa tembok di sekitar area GWK yang menutup akses rumah warga dan kini telah dibongkar.
Terbaru, ia mengajak masyarakat untuk turut mengecek apakah proses pembongkaran tembok tersebut sudah sesuai dengan batas kepemilikan tanah GWK.
"Coba cek proses pembongkaran tembok pembatas rumah warga dengan GWK. Apakah sudah sesuai dengan batas kepemilikan tanah GWK?" tulis Niluh, dikutip pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Niluh berpendapat bahwa tembok seharusnya dipasang tepat di batas tanah milik GWK, bukan di seberang jalan yang selama ini tertutup tembok tersebut.
"Seharusnya GWK pasang tembok di batas tanah yang dimilikinya, bukan di seberang jalan, karena jalan tersebut dibuat oleh pemerintah dan pemilik jalan adalah Pemkab Badung," lanjut Niluh.
Ia pun menegaskan pentingnya pengawasan terhadap proses pembongkaran tembok agar tidak merugikan masyarakat yang selama ini mengandalkan akses jalan tersebut.
"Kawal pembongkaran tembok dan pastikan seluruh aset Pemkab Badung yang diperuntukkan sebagai jalan dapat digunakan masyarakat," tandasnya.
Berikut adalah rekam jejak Niluh Djelantik, sosok yang ikut menyoroti pembongkaran tembok yang menghalangi jalan warga di kawasan GWK.
Baca Juga: Niluh Djelantik Anggap Ahmad Dhani Rendahkan Martabat Perempuan: Mohon Jangan Diulangi!
![Didi Roa dan Niluh Djelantik. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/18/99107-didi-roa-dan-niluh-djelantik.jpg)
Rekam Jejak Niluh Djelantik
Niluh Djelantik memiliki nama lengkap Niluh Putu Ary Pertami Djelantik. Ia lahir di Buleleng, Bali pada tanggal 15 Juni 1975.
Sebagai anggota DPD RI dari Provinsi Bali, Niluh menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma Jakarta sebelum memulai karier profesionalnya.
Setelah menyelesaikan studi, Niluh bekerja di sebuah perusahaan busana milik desainer asal Amerika Serikat, Paul Ropp.
Di tanah kelahirannya, Niluh kemudian mendirikan perusahaan sepatu bernama Nilou bersama suaminya, Cedric Cador.
Produk mereka pernah dikenakan oleh sejumlah selebritas Hollywood ternama seperti Tara Reid, Julia Roberts, hingga Robyn Gibson.
Meski sempat menghadapi berbagai tantangan bisnis, Niluh kemudian meluncurkan label baru dengan namanya sendiri, Niluh Djelantik.
Selain kiprahnya di dunia bisnis, Niluh dikenal sebagai sosok yang vokal dalam mengkritik kebijakan dan berbagai kontroversi yang terjadi, termasuk yang melibatkan warga asing di Bali.
Pada tahun 2019, ia sempat mengadukan cuitan Lisa Marlina terkait pelecehan seksual di Bali yang dianggap menghina budaya lokal.
Selain itu, Niluh juga pernah memberikan komentar tajam mengenai sikap arogan turis asal Lebanon yang membuat gaduh di sebuah kos-kosan di Bali.
Sosok Niluh Djelantik semakin dikenal luas setelah ia memutuskan mundur dari Partai NasDem, yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Pada Pemilu 2024, Niluh berhasil meraih 114.871 suara atau setara dengan 14,38 persen suara, sehingga ia berhasil mengamankan satu kursi senator dari Provinsi Bali.
Perjalanan politik Niluh sendiri dimulai pada tahun 2019 ketika ia pertama kali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Bali, meskipun saat itu belum berhasil lolos.