6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste

Agung Pratnyawan Suara.Com
Senin, 06 Oktober 2025 | 18:40 WIB
6 Tren Kuliner Global Paling Panas di 2025: Plant-Based hingga Zero Waste
Makanan global mencakup berbagai jenis masakan, seperti Italia, Meksiko, Jepang, India, dan banyak lagi, yang masing-masing memiliki bahan, teknik, dan tradisi unik. [pixels.com]

Suara.com - Pada tahun 2025, dunia kuliner mengalami perubahan yang signifikan, dengan tren yang tidak hanya mempengaruhi menu restoran, tetapi juga menciptakan peluang baru di industri kuliner

Dari inovasi berbasis tanaman hingga perpaduan budaya yang kreatif, berikut adalah beberapa tren utama yang mengubah wajah kuliner global.

1. Inovasi Berbasis Tanaman

Dilansir dari Alliance Abroad, Koki dan merek makanan kini melampaui pengganti daging dasar. Hidangan seperti "daging" shiitake yang ditarik dan bacon mycelium mulai mendominasi menu di restoran terkemuka. 

Menu hanya berbasis tanaman juga semakin populer, baik di restoran casual maupun fine dining.

Restoran - restoran kelas atas mulai menerapkan, termasuk Eleven Madison Park, juga mulai menerapkan menu mencicipi khusus nabati. 

Makanan yang menggunakan nabati mulai berkembang pesat di baik di restoran casual maupun  restoran mewah. 

2. Kuliner Perpaduan

Kreativitas dalam memasak semakin berkembang dengan adanya perpaduan cita rasa dari berbagai belahan dunia. Misalnya, hidangan dari Afrika Timur yang diberi sentuhan New Jersey, 

Baca Juga: 10 Tren Makanan yang Diprediksi Bakal Booming di Tahun 2025, Ada Favoritmu?

Pastry Prancis vegan yang dipadukan dengan rasa Lebanon. Kombinasi unik ini menjadi ciri khas tren kuliner masa depan.

3. Memasak Tanpa Limbah

Konsep memasak tanpa limbah menekankan penggunaan setiap bagian dari bahan makanan, menerapkan semua bagian dari ujung hingga ujung ekor tidak ada yang terbuang sia-sia. 

Praktik seperti "root-to-stem" dan "nose-to-tail" semakin banyak diterapkan, dengan beberapa restoran yang bahkan tidak membuang sisa makanan. 

Di Sydney, misalnya, koki mengolah tulang ikan menjadi mie. Di Mexico City,Baldio menerapkan beroperasi tanpa tempat sampah, setiap bagian makanan yang tidak digunakan diolah menjadi saus,kaldu,atau yang baru dalam menu.

4. Fermentasi dan Pengawetan

Teknik tradisional seperti pengawetan dan fermentasi kini kembali populer. Metode ini tidak hanya membantu mengurangi limbah makanan, tetapi juga menciptakan profil rasa yang unik. 

Metode-metode ini, yang dahulu dianggap kuno kini sangat bermanfaat untuk, kini dihargai karena keberlanjutannya dan cita rasa yang mendalam. Cukup Bahan-bahan seperti kimchi dan kombucha semakin sering muncul di menu restoran. 

Metode ini dapat mengurangi limbah makanan, memperpanjang masa simpan dan memiliki ciri khas makanan tersendiri. Dengan memadukan inovasi dan tradisi dalam setiap sajiannya. 

5. Sumber Bahan Hyper-Lokasi 

Konsumen semakin mencari restoran yang menggunakan bahan makanan lokal dan berkelanjutan.

Sekitar 40% pengunjung kini menginginkan makanan yang berasal dari sumber lokal, mendorong dapur untuk bekerja sama dengan petani dan menanam bahan di lokasi untuk menciptakan menu yang lebih segar dan ramah karbon. 

6. Rasa Warisan dan Rempah-Rempah Regional

Koki di seluruh dunia mulai mengangkat kembali rasa dari akar budaya mereka. Misalnya, di Mexico City, restoran Quintonil menyajikan rempah-rempah warisan yang mencerminkan sejarah negara tersebut. 

Di Portland,beberapa restoran menyajikan menu pribumi berbasis nabati. Dan di Denmark, ada koki memiliki program berfokus untuk melestarikan tradisi kuliner budaya di dapur modern. 

Mengapa  tren kuliner ini penting untuk anda ?

Menu terus berkembang, dengan hidangan yang kini dipengaruhi oleh budaya, keberlanjutan, dan cita rasa baru yang berani, mulai dari menu mencicipi kelas atas hingga makanan jalanan yang kreatif.

Sementara itu, peran pekerjaan baru semakin berkembang, dengan peningkatan permintaan untuk koki yang berfokus pada keberlanjutan, fermentasi, pencarian makanan, dan inovasi berbasis tanaman. 

Mengetahui tren makanan global ini pada tahun 2025 dapat membuka pintu menuju peluang di restoran terkemuka, sekolah kuliner, dan laboratorium penelitian makanan di seluruh dunia.

Dari beberapa memiliki ciri khas tersendiri

1. Australia : bahan-bahan  asli dan citra rasa pesisir 
2. Spanyol  : Tradisi dan teknik 
3. Kanada : Beragam, lokal dan berkelanjutan 
4. Amerika Serikat : Inovasi bertemu dengan citra rasa daerah 

Koki yang menentukan tren makanan global 

1. Salvador Alamilla-Meksiko Lindo,Spanyol 
2. Timothy Wastell-Brae,Victoria,Australia
3. Karyn Tomlinson-Myriel,Minnesota

Koki-koki yang terbaik  patut diikuti untuk tahun 2025 

1. Ungsik Yin adalah koki papan atas dalam dunia kuliner modern korea
2. Di Bangkok, Pichaya “Pam” Sootornyanakij menarik perhatian dunia berkat perpaduan masakan Thailand dan 3. pengaruh internasionalnya
4. Di Los Angeles,Jon Yao menghidupkan cita rasa Taiwan dengan cara yang modern dan personal di restorannya,Kata.
5. Di New York, Lee Hanson dan Riad Nasr menyajikan makanan bergaya Perancis dengan cita rasa Amerika yang 6. kuat di Frechette.

Tren kuliner di 2025 tidak hanya mencerminkan perubahan dalam selera dan harapan konsumen, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi para profesional di industri kuliner. 

Dengan memahami dan mengadopsi tren ini, koki dan pengusaha makanan dapat membuka pintu menuju karir yang lebih sukses dan berkelanjutan.

Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI