Suara.com - Insiden ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pekan lalu mendapat sorotan khusus dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo soal kualitas ponpes.
Berkaca dari insiden nahas tersebut, mata publik terbuka atas kualitas pondok pesantren yang kurang memadai.
Adapun bagi Dody, tak sedikit pondok pesantren di Tanah Air yang belum bisa dinyatakan layak.
Hanya beberapa bagian dari pondok pesantren di Indonesia yang punya kualitas memadai dan patut mendapat acungan jempol.
Dody sontak mencontohkan Pondok Pesantren Tebuireng yang ada di Jombang, Jawa Timur.
Menteri PU menjadikan Ponpes Tebuireng sebagai teladan dalam berbagai aspek kualitas pondok, termasuk infrastruktur.
"Mustinya ada lah, kayak misalnya (ponpes) Tebuireng. Memang ada pondok pesantren yang sangat modern dan memang bagus. Tapi kan cuma sebagian kecil. Sebagian besar kan terbelakang,” terang Dody saat kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Pernyataan Dody tersebut membuat publik melirik kedua contoh Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng yang kualitasnya dinilai bak bumi dan langit.
Alhasil, muncul pertanyaan terkait berapa biaya masuk Ponpes Al Khozini dan Ponpes Tebuireng.
Baca Juga: Bukan Takdir, Konten Kerator Ini Bongkar Dugaan Kelalaian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny
Biaya masuk Al Khoziny: Ternyata pesantren bersejarah
![Susasana Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang dipenuhi ambulans usai sebuah musala di dalam kompleks ponpes ambruk, Senin (29/9/2025) [/ANTARA]](https://media.arkadia.me/v2/articles/souparmand/hddjCMW9cmYNxQ4NIE6HqeBGMrvcqKw6.png)
Meskipun mendapat sorotan negatif usai terkena insiden, Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ternyata punya sejarah yang panjang dalam mendidik para muda dan mudi untuk menjadi santri terbaik Tanah Air.
Adapun supaya ponpes bisa menjamin kualitas pembelajaran, pihak pengurus memberikan biaya masuk yang disesuaikan dengan fasilitas dan nilai historis ponpes.
Ponpes Al Khoziny, yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, adalah salah satu pesantren tertua dan memiliki sejarah yang panjang sebelum terjadinya insiden tragis.
Pendirinya adalah KH Raden Khozin Khoiruddin (sering disapa Kiai Khozin Sepuh). Beliau adalah menantu dari KH Ya'qub, pengasuh Pesantren Siwalanpanji yang terkenal.
Pesantren historis ini mematok biaya masuk sekitar Rp1,6 juta, sebagaimana yang diperoleh dari brosur Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo di Instagram.
Adapun dari Rp1,6 juta tersebut meliputi beberapa komponen. Calon santri diwajibkan membayar biaya pendaftaran pondok sebesar Rp400.000 dan pendaftaran untuk Madrasah Diniyah sebesar Rp250.000.