Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:41 WIB
Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan
Ilustrasi Bumi, Alam, sedekah bumi. (Pexels/John Renzo Aledia)
Baca 10 detik
  • Sedekah Bumi wujud tradisi syukur pada alam yang menghidupkan ekonomi lokal dan pariwisata berkelanjutan. 
  • Kegiatan ini adalah bentuk nyata harmoni antara modernitas dan kearifan lokal.

Suara.com - Di tengah derasnya arus modernisasi, ada satu nilai yang tak lekang oleh waktu: rasa syukur manusia kepada alam. Di kawasan Tanjung Lesung, Banten, semangat itu dihidupkan kembali lewat tradisi Sedekah Bumi yang dirayakan bersama para petani dan masyarakat sekitar.

Lebih dari sekadar ritual adat, kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan wujud penghormatan terhadap bumi yang memberi kehidupan.

Dalam dunia pariwisata yang serba cepat dan komersial, inisiatif semacam ini menjadi napas segar. Sedekah Bumi bukan hanya melestarikan nilai lokal, tetapi juga mengajarkan pentingnya harmoni antara manusia dan alam.

Perpaduan antara pertanian, budaya, dan wisata ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan bisa dimulai dari hal yang sederhana: rasa terima kasih terhadap alam yang subur.

1. Tradisi Lama di Tengah Kawasan Wisata Modern

Kawasan Tanjung Lesung kini dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, namun di balik pantai dan resor yang indah, kehidupan agraris masih berdetak kuat.

Melalui Sedekah Bumi, masyarakat dan pengelola kawasan menjaga keseimbangan antara kemajuan pariwisata dan akar tradisi lokal. Setiap panen menjadi momen kebersamaan, ketika doa, hasil bumi, dan tawa berpadu dalam satu perayaan sederhana.

2. Pertanian Jadi Bagian dari Ekowisata

Inisiatif ini memperlihatkan bahwa pertanian tidak hanya urusan produksi, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan rekreatif. Di Tanjung Lesung, lahan pertanian menjadi bagian dari atraksi wisata, di mana pengunjung dapat ikut memanen semangka sekaligus belajar tentang praktik ramah lingkungan.

Baca Juga: Momen Melly Mike Perform Bareng Dikha Aura Farming di Penutupan Pacu Jalur 2025

“Kami ingin menunjukkan bahwa wisata bukan hanya soal hiburan, tapi juga tentang menghargai proses dan kerja keras petani,” kata Poernomo, Managing Director PT Banten West Java.

3. Kolaborasi Petani dan Pengelola Kawasan

Kegiatan Sedekah Bumi digelar sebagai bentuk sinergi antara pengelola kawasan dan komunitas petani setempat. Menurut Kunto Wibisono, Head of Plantation & Agriculture Tanjung Lesung, kerja sama ini membangun kepercayaan dan rasa saling memiliki antara masyarakat dan pelaku wisata.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi penonton dalam industri pariwisata, tapi ikut menjadi bagian dari manfaatnya,” ujarnya.

Sedekah Bumi di Banten bukwi harmoni antara manusia dan alam menuju pariwisata berkelanjutan. (Dok. KEK Tanjung Lesung)
Sedekah Bumi di Banten bukwi harmoni antara manusia dan alam menuju pariwisata berkelanjutan. (Dok. KEK Tanjung Lesung)

4. Menyatu dengan Alam, Menghidupkan Ekonomi Lokal

Tak sekadar perayaan spiritual, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi nyata. Wisata panen dan pasar hasil bumi lokal membuka peluang bagi petani untuk memperluas pasar sekaligus memperkenalkan produk mereka kepada wisatawan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI