- Minuman teh kini berevolusi menjadi simbol keseimbangan antara tradisi dan inovasi, menawarkan pengalaman yang menyehatkan sekaligus bermakna.
- ChaCo, merek teh premium dari Perkebunan Teh Pagilaran yang berusia 180 tahun, membuka gerai utamanya di Mal Taman Anggrek.
- Mengusung konsep “super drink” alami, ChaCo menghadirkan teh single origin yang mendukung gaya hidup sehat dan memberdayakan komunitas lokal.
Suara.com - Minum teh kini bukan sekadar rutinitas, tapi telah berevolusi menjadi gaya hidup yang menggabungkan cita rasa, kesehatan, dan makna budaya.
Dari warisan perkebunan tua hingga kreasi minuman modern, teh menjadi simbol keseimbangan antara tradisi dan inovasi—menghadirkan pengalaman yang menenangkan sekaligus menyegarkan.
ChaCo, merek teh premium asli Indonesia yang berakar dari Perkebunan Teh Pagilaran berusia 180 tahun, resmi membuka gerai utamanya (flagship store) di Mal Taman Anggrek pada 20 Oktober 2025.
Kehadirannya menandai langkah baru dalam menghadirkan “super drink” yang menggabungkan warisan, kesehatan, dan inovasi untuk generasi masa kini.
Setiap minuman ChaCo diracik dari 100% bahan alami single origin—daun teh murni dari perkebunan Pagilaran—yang dimaniskan secara mindful.
“ChaCo lahir dari mimpi untuk berbagi kekayaan warisan Pagilaran dengan generasi baru,” ujar CEO ChaCo, Myra Suraryo.
“Ini bukan sekadar teh, tapi gerakan kemewahan yang terjangkau dan berakar pada kebaikan,” katanya lagi.
ChaCo menonjol lewat tiga pilar utama: keaslian dari satu sumber, manfaat alami bagi kesehatan fisik dan mental, serta semangat pemberdayaan komunitas petani lokal.
Menu andalannya, seperti Golden Fire, Mystic Garden, dan Zen Garden, dirancang untuk menghadirkan sensasi mulai dari memulihkan semangat hingga menenangkan jiwa.
Baca Juga: Bye-Bye Kopi? Matcha Jadi Primadona Baru di Kalangan Anak Muda, Ini Alasannya!
Dengan desain gerai “Instagrammable” berestetika pastel dan sentuhan alami, ChaCo menjadi simbol teh premium yang tak hanya nikmat, tetapi juga menyehatkan dan membanggakan warisan Indonesia di kancah modern.
(Clarencia Gita Jelita Nazara)