- Pertunjukan musikal edukatif ajak publik pahami energi bersih dan ekonomi sirkuler.
- Kolaborasi ESDM dan GIZ angkat potensi biometana dari limbah.
- Pesan utama: limbah bisa jadi sumber energi dan nilai ekonomi baru
Suara.com - Edukasi tentang energi bersih dan keberlanjutan lingkungan kini hadir dengan cara yang lebih kreatif dan menghibur.
Melalui pertunjukan musikal dan dialog bertajuk “Dari Limbah Jadi Anugerah: Mewujudkan Ekonomi Sirkuler melalui Pengembangan Biometana Berbasis Limbah”, publik diajak memahami potensi besar energi terbarukan dari limbah industri dan pertanian dengan pendekatan seni yang ringan, inklusif, dan menyentuh.
Acara yang digelar di The Energy Building, Jakarta ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan Pemerintah Federal Jerman melalui GIZ Indonesia & ASEAN Energy Programme, dengan dukungan International Climate Initiative (IKI).
Selain menampilkan pertunjukan musikal yang menggambarkan perjalanan “limbah menjadi sumber daya bernilai”, acara ini juga menghadirkan sesi dialog bersama para pakar, pembuat kebijakan, dan pelaku industri energi hijau.
Tujuannya sederhana tapi berdampak besar: membuka ruang interaksi antara dunia kebijakan, akademisi, dan masyarakat untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Edukasi Melalui Seni: Mengubah Cara Pandang tentang Limbah
Mengangkat konsep circular economy atau ekonomi sirkuler, pertunjukan ini memvisualisasikan bagaimana limbah pertanian dan industri bisa diolah menjadi energi terbarukan seperti biometana.
Dengan pendekatan teatrikal dan musikal, pesan-pesan tentang pengelolaan limbah dan potensi energi hijau disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.
Plh. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Harris, S.T., M.T, menjelaskan bahwa pendekatan kreatif ini menjadi cara baru untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda.
“Kegiatan hari ini merupakan komitmen bersama untuk memperkuat fondasi pengembangan biometana berbasis limbah di Indonesia. Melalui pendekatan yang lebih kreatif dan inklusif seperti pertunjukan musikal, kami berharap pesan tentang circular economy dan nilai tambah limbah dapat tersampaikan secara lebih luas dan menarik,” ujar Harris.
Harris juga menegaskan bahwa biometana kini menjadi bagian penting dalam strategi nasional menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Pemanfaatan biometana bukan hanya mendukung diversifikasi energi, tetapi juga mengubah limbah menjadi sumber ekonomi baru yang produktif. Ini solusi ganda: energi bersih sekaligus pembangunan daerah berkelanjutan,” tambahnya.
Kolaborasi Indonesia dan Jerman: Dari Kebijakan hingga Aksi Nyata
Pertunjukan musikal ini juga menjadi bagian dari penutupan Proyek ExploRE (Strategic Exploration of Economic Mitigation Potential through Renewables) yang telah berlangsung sejak 2018.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara GIZ dan Kementerian ESDM dalam memperkuat pemanfaatan bioenergi berbasis limbah di Indonesia.