Sementara itu, Hamish Daud mendapatkan kekayaan dari tawaran syuting film hingga menjadi presenter. Pria 45 tahun ini mulai dikenal sebagai presenter dalam acara My Trip My Adventure di Trans TV, pada 2013 hingga 2015.
Selain itu, Hamish juga aktif bermain film seperti Rectoverso (2013), Critical Eleven (2017), Trinity, The Nekad Traveler (2017), hingga film dokumenter Raisa Harta Tahta Raisa (2024). Adapun judul filmnya yang belum tayang adalah Senin Harga Naik.
2. Model dan Endorsement
Dengan paras tampan dan popularitasnya, Hamish menjadi magnet bagi brand besar. Dia sering menerima tawaran endorsement di media sosial untuk merek-merek ternama seperti Samsung, Pepsodent, dan TOTO. Hal ini menjadikannya sumber penghasilan yang stabil selain dari akting dan presentasi.
3. Perusahaan Konstruksi
Beda dengan Raisa, latar belakang pendidikan Hamish di bidang arsitektur membawanya memiliki sumber kekayaan dari sektor properti dan konstruksi. Dia pernah berkarier di Saka Design Group, perusahaan konsultan konstruksi dan desain interior, di mana dia menjabat sebagai Design Principle.
Saka Group yang kini telah berganti nama menjadi Saka Corp (per April 2025) memiliki kantor di beberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Aceh. Meski belum ada konfirmasi apakah Hamish masih terlibat aktif di Saka Corp, bisnis ini menunjukkan fondasi kekayaan Hamish yang kuat di luar dunia entertainment.
4. Start Up Lingkungan
Hamish juga menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan dengan menjadi co-founder Octopus Indonesia, sebuah startup yang berfokus pada pengelolaan limbah dan daur ulang. Namun belakangan startup ini sempat diterpa isu tidak sedap terkait tunggakan gaji karyawan.
Baca Juga: 8 Tahun Pernikahan Kandas, Raisa Akhirnya Gugat Cerai Hamish Daud
5. Kuliner
Bersama Raisa, Hamish memiliki bisnis Food and Beverages (F&B) yakni Titik Temu. Coffee shop ini awalnya hadir di kawasan Seminyak Bali, lalu membuka beberapa cabang lain di Jakarta dan Medan.
Keduanya juga pernah mengelola restoran American Steak Grilling bernama Up In Smoke yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan. Namun sayangnya tempat ini sudah tutup permanen.
Penghasilan Siapa Lebih Besar?
![Raisa dan Hamish Daud [Instagram/@hamishdw]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/vE98FwOQJP7Asmm6LpF3ZWCQQNTz80C6.png)
Baik Raisa maupun Hamish Daud sama-sama memiliki sumber kekayaan yang beragam dan signifikan. Raisa mendominasi di sektor entertainment dan bisnis produk (kosmetik) dengan bayaran panggung yang fantastis dan kepemilikan label rekaman yang stabil (Juni Records). Hal ini memberikan Raisa aliran kekayaan yang langsung dan terukur.
Di sisi lain, Hamish Daud memiliki fondasi kekayaan di sektor konstruksi dan properti melalui Saka Group (kini Saka Corp), yang secara tradisional dapat menghasilkan nilai aset dan proyek yang sangat besar. Ditambah penghasilan dari dunia hiburan dan endorsement, Hamish juga memiliki "lumbung" harta yang tak kalah besar.
Secara kasat mata, Raisa terlihat memiliki aliran kas yang lebih konsisten dan terpublisasi melalui tarif manggung dan kesuksesan labelnya. Meski begitu, Hamish menyimpan potensi kekayaan besar dari bisnis konstruksi dan arsitektur yang kurang terekspos.