Suara.com - Belakangan ini, umrah mandiri menjadi pilihan baru bagi umat Muslim Indonesia. Alasannya sederhana karena lebih fleksibel soal waktu, kita bisa kontrol penuh atas anggaran, dan kebebasan mengatur perjalanan tanpa terikat dari jadwal rombongan travel.
Kini, berkat kebijakan baru Kerajaan Arab Saudi yang semakin terbuka siapapun bisa melaksanakan umrah tanpa bantuan biro perjalanan.
Hanya saja, penting untuk diingat melakukan umrah mandiri berarti ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya kita bebas menentukan waktu dan lama tinggal. Kita juga bisa mengatur biaya sesuai anggaran yang kita miliki. Pengalaman spiritual dan perjalanan menjadi terasa lebih pribadi.
Namun kelemahannya adalah harus mengurus semua kebutuhan sendiri. Dalam prosesnya, bisa ada risiko komunikasi dan kesalahan teknis jika tidak terbiasa bepergian ke luar negeri.
Berikut panduan lengkap cara melakukan umrah mandiri, mulai dari dokumen, akomodasi, hingga tips penting agar perjalanan ke Tanah Suci berjalan lancar.
Cara Mendaftar Umrah Mandiri
1. Persiapkan Paspor dan Dokumen Penting
Langkah pertama adalah memastikan Anda memiliki paspor Republik Indonesia dengan masa berlaku minimal enam bulan sejak tanggal keberangkatan. Nama dalam paspor harus terdiri dari minimal dua kata. Misalnya, tambahkan nama ayah di halaman endorsement bila perlu.
Jika berangkat bersama anak di bawah 18 tahun, pastikan nama orang tua tercantum di paspor anak. Hal ini penting untuk menghindari kendala imigrasi di bandara.
Baca Juga: Mengenal Eksotika Jabal Magnet: Barisan Bukit Memukau di Dekat Kota Madinah
2. Pesan Tiket Pesawat
Penerbangan langsung ke Arab Saudi saat ini dilayani oleh Saudia Airlines dan Garuda Indonesia. Harga tiket pulang-pergi Jakarta–Jeddah biasanya mulai dari Rp12 jutaan, tergantung musim dan promo.
Untuk mencari harga terbaik, manfaatkan platform Online Travel Agent (OTA) yang menampilkan perbandingan harga dari berbagai maskapai.
3. Pilih dan Pesan Hotel
Umrah mandiri berarti Anda harus memesan akomodasi sendiri di Mekkah dan Madinah. Pastikan memilih hotel berlisensi resmi dari Kementerian Pariwisata Arab Saudi, karena lisensi ini menjadi syarat pengajuan visa umrah.
Gunakan situs pemesanan terpercaya yang menampilkan nomor lisensi hotel. Disarankan memesan hotel yang jaraknya dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi agar lebih nyaman beribadah.
4. Urus Visa Masuk ke Arab Saudi
Untuk WNI, visa wajib dimiliki sebelum memasuki Arab Saudi. Saat ini, umrah bisa dilakukan dengan berbagai jenis visa, seperti:
- Visa Umrah: pilihan paling umum, dengan biaya terjangkau dan proses mudah.
- Visa Turis: berlaku hingga satu tahun (multiple entry) dan bisa digunakan berkali-kali masuk Saudi.
- Visa Transit: berlaku 96 jam, cocok bagi yang ingin umrah singkat saat transit di Jeddah atau Madinah.
Jika memiliki visa Schengen, AS, atau Inggris yang masih aktif, Anda bisa mengajukan e-visa atau bahkan Visa on Arrival (VOA) di bandara Saudi.
5. Lengkapi Vaksin dan e-ICV
Arab Saudi mewajibkan jamaah umrah memiliki vaksin meningitis dan polio. Bukti vaksinasi kini tidak lagi berupa buku kuning, melainkan e-ICV (Electronic International Certificate of Vaccination).
Untuk mendapatkannya unduh aplikasi SATUSEHAT Mobile. Setelah itu lakukan registrasi dengan email dan nomor ponsel aktif.
Kalau sudah, datangi fasilitas kesehatan yang berwenang menerbitkan e-ICV. Sertifikat digital akan dikirim ke email dan tersimpan di aplikasi.
6. Transportasi dan Penjemputan
Sebelum tiba di Arab Saudi, siapkan transportasi dari bandara ke hotel. Dua bandara utama adalah King Abdul Aziz International Airport (Jeddah) dan Mohammad bin Abdulaziz International Airport (Madinah).
Anda bisa memesan jasa penjemputan melalui agen resmi. Informasi mengenai agen resmi bisa dicari melalui internet. Saat ini yang terkenal adalah Haramain Transport atau Hujjaj Travel.
Anda juga bisa menggunakan kereta cepat Haramain yang menghubungkan Jeddah–Makkah–Madinah. Selama di kota suci, Anda bisa memanfaatkan layanan taksi online seperti Careem, Uber, atau Bolt.
7. Siapkan Uang Saku dan Kartu Pembayaran
Meski sebagian besar transaksi bisa dilakukan non-tunai, tetap disarankan membawa uang tunai Saudi Riyal untuk kebutuhan harian.
Anda bisa menukar uang di Indonesia atau menarik tunai di ATM berlogo Visa/Mastercard di Saudi. Tarif konversi di ATM sering kali lebih baik dibanding money changer.
8. Gunakan Aplikasi Pendukung
Agar perjalanan semakin mudah, gunakan beberapa aplikasi pendukung yang bisa diakses di Arab Saudi. Contoh aplikasi yang bisa digunakan adalah Nusuk, Bekal Haji & Umroh, Makkah Bus, dan Madinah Bus.
Semua aplikasi itu bisa mempermudah reservasi mobilitas dalam kota hingga masuk area ziarah di Masjid Nabawi.
Aplikasi tersebut juga mencantumkan panduan digital tata cara umrah, bisa menjadi panduan Anda untuk melaksanakan umrah mandiri.
9. Pelajari Tata Cara Umrah
Sebelum berangkat, pahami rukun dan urutan ibadah umrah di antaranya ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul. Anda bisa belajar secara mandiri melalui video tutorial, buku panduan, atau aplikasi.
Jika merasa belum yakin, pertimbangkan menyewa muthawif atau pemandu ibadah saat tiba di Masjidil Haram.
10. Estimasi Biaya Umrah Mandiri
Biaya umrah mandiri bisa sangat fleksibel tergantung pilihan akomodasi dan durasi tinggal. Sebagai gambaran, jamaah yang berangkat dari Medan pada 2024 menghabiskan sekitar Rp22 juta per orang untuk perjalanan 15 hari dengan hotel bintang lima. Bila ingin lebih hemat, pilih penginapan sederhana dan berburu tiket promo.
Demikian itu informasi cara melakukan umrah mandiri. Melaksanakan umrah mandiri bisa jadi pilihan realistis bagi mereka yang ingin pengalaman spiritual lebih personal sekaligus hemat biaya. Dengan persiapan matang siapa pun bisa menunaikan umrah secara mandiri dengan tenang dan nyaman.
Kontributor : Mutaya Saroh