Catatan Rekor Jadi Bahasa Diplomasi Baru: Inilah Inisiatif yang Mengubah Wajah Asia di Mata Dunia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 Oktober 2025 | 17:55 WIB
Catatan Rekor Jadi Bahasa Diplomasi Baru: Inilah Inisiatif yang Mengubah Wajah Asia di Mata Dunia
Ilustrasi ASEAN. (Pixabay/nguyenthuantien)
Baca 10 detik
  • Asia Records hadir sebagai diplomasi budaya, perluasan ASEAN Records.
  • Mencatat prestasi & inovasi, memperkuat citra Asia. Pariwisata fokus kualitas, bukan hanya kuantitas.

Suara.com - Setelah pandemi mengguncang pariwisata dunia, Asia kini mulai memulihkan diri perlahan. Laporan ASEAN Secretariat tahun 2023 mencatat jumlah wisatawan yang datang ke Asia Tenggara baru mencapai sekitar 46,5 juta orang pada paruh pertama 2023, atau baru 66 persen dari tingkat kunjungan sebelum pandemi.

Padahal pada 2019, kawasan ini mampu menarik 143,6 juta wisatawan dengan penerimaan pariwisata mencapai lebih dari 137 miliar dolar AS.

Di tengah proses pemulihan yang masih berjalan, muncul satu inisiatif regional yang tak hanya ingin menghitung jumlah wisatawan, tetapi juga merayakan keunggulan dan identitas Asia itu sendiri.

Inisiatif tersebut adalah peluncuran Asia Records, lembaga kontinental yang resmi berdiri pada 27 Oktober 2025 di Jakarta, sebagai perluasan dari ASEAN Records yang sebelumnya berfokus di Asia Tenggara.

Dari Catatan Rekor Menjadi Bahasa Diplomasi Baru

Asia Records berupaya menghadirkan bentuk baru diplomasi budaya, dengan mencatat pencapaian individu, organisasi, dan inovasi yang berdampak di tingkat regional. Managing Director ASEAN Records dan Asia Records, Eldrick Koh, menyebut lembaga ini sebagai bukti nyata kemajuan kawasan.

“Kami tidak hanya mendokumentasikan pencapaian, tapi juga mendefinisikan sejarah melalui selebrasi keunggulan, persatuan, dan inovasi,” ujarnya.

Langkah ini menandai evolusi ASEAN Records dari lembaga pencatat prestasi regional menjadi platform kontinental yang berperan dalam memperkuat citra Asia sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Sejak didirikan pada November 2024, ASEAN Records telah mengesahkan lebih dari 200 rekor resmi, mencakup bidang pariwisata, budaya, dan kewirausahaan.

Malaysia Dorong Diplomasi Pariwisata di Asia

Baca Juga: Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan

Peluncuran Asia Records digelar bersamaan dengan Malam Gala ASEAN Records, bertepatan dengan Keketuaan Malaysia di ASEAN dan KTT ASEAN ke-47. Dalam acara tersebut, Chua Choon Hwa, Wakil Sekretaris Jenderal (Pariwisata) Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya Malaysia (MOTAC), menekankan bahwa inisiatif ini sejalan dengan semangat “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”

“Partisipasi MOTAC mencerminkan komitmen Malaysia untuk memperkuat diplomasi pariwisata dan kerja sama regional, agar industri budaya dan pariwisata Asia berdaya saing di tingkat internasional,” ujar Chua.

Pandangan ini sejalan dengan arah pemulihan kawasan. Meski angka wisatawan belum kembali ke level pra-pandemi, pemerintah negara-negara ASEAN kini memusatkan perhatian pada kualitas pengalaman wisata dan nilai budaya yang dihadirkan, bukan hanya pada volume kunjungan. Di sinilah Asia Records mengambil peran simbolik: menegaskan bahwa daya tarik Asia bukan hanya pada destinasi, melainkan juga pada cerita dan pencapaian manusianya.

Menyatukan Budaya Lewat Pengakuan

Peluncuran Asia Records turut diresmikan oleh Tun Seri Setia Dr. Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam, Gubernur Melaka, bersama Rizal bin Dato’ Nainy dari SME Corporation Malaysia, serta Gillian Ooi, Direktur Pelaksana ASEAN dan Asia Records.

Acara ini juga menandai peluncuran dua kategori baru, ASEAN Tourism Records dan Asia Tourism Records, yang telah mendapat dukungan dari ASEANTA (Asosiasi Pariwisata ASEAN). Keduanya diharapkan menjadi wadah bagi negara-negara di kawasan untuk menonjolkan praktik terbaik, destinasi unggulan, dan inovasi berkelanjutan dalam pariwisata.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI