- World Cities Day menyoroti pentingnya pembangunan kota berkelanjutan yang selaras dengan alam.
- PIK2 menerapkan konsep ruang hijau dan sistem ekologis agar kota tetap “bernapas.”
- PIK2 menegaskan kota yang baik adalah kota yang ramah bagi manusia dan alam.
Di Indonesia Design District (IDD), karya arsitektur dan desain lokal mendapat tempat berdampingan dengan merek internasional, sedangkan di NICE (Nusantara International Convention Exhibition), ruang pertemuan modern dirancang tetap berdampingan dengan lanskap hijau.
“Better city, better life at PIK2,” ujar Lucia Aditjakra, Sales & Marketing Director PIK2, menegaskan semangat yang sejalan dengan tema global World Cities Day.
Dari sisi perencanaan, PIK2 juga mencoba menjawab tantangan ekologis kawasan pesisir Jakarta. Dari lahan reklamasi yang dulunya kering, kini dikembangkan sistem drainase terpadu, danau buatan, serta taman tematik yang berfungsi ekologis sekaligus rekreatif.
Upaya ini menjadi bagian dari konsep sustainable urban living yang menempatkan alam sebagai mitra dalam pembangunan, bukan sekadar latar belakang.
“PIK2 bukan hanya kota untuk ditinggali, tapi juga untuk dicintai,” ujar Ade Yusuf menutup peringatan.
Ucapan itu merefleksikan pesan penting World Cities Day, bahwa masa depan kota yang berkelanjutan hanya dapat terwujud jika manusia mau hidup berdampingan dengan alam, memberi ruang bagi pohon untuk tumbuh, air untuk mengalir, dan udara untuk terus berputar bebas di antara bangunan-bangunan yang kita ciptakan.