Asal-usul Hari Jomblo Sedunia yang Diperingati pada 11 November, Ternyata Berawal dari China

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 11 November 2025 | 15:25 WIB
Asal-usul Hari Jomblo Sedunia yang Diperingati pada 11 November, Ternyata Berawal dari China
Asal-Usul Hari Jomblo (freepik)

Suara.com - Hari Jomblo Sedunia atau Single’s Day diperingati setiap tanggal 11 November. Walaupun tidak ditetapkan secara resmi, tanggal ini telah lama identik dengan perayaan bagi mereka yang jomblo alias belum memiliki pasangan.

Bagaimana sejarah atau asal-usul Hari Jomblo Sedunia ini? Siapa sangka, ternyata asal-usul perayaan ini berawal dari China.

Tradisi perayaan Hari Jomblo ini diperkirakan mulai berkembang sejak tahun 1993 di Universitas Nanjing. Kala itu, para mahasiswa yang tidak mempunyai pasangan memilih membeli hadiah untuk diri sendiri sebagai bentuk apresiasi atau dikenal dengan istilah gaul ‘self love’.

Mahasiswa Universitas Nanjing ini meciptakan Single’s Day sebagai bentuk perayaan terhadap status lajang mereka serta sebagai bentuk protes terhadap Hari Valtentine yang dianggap terlalu komersial.

Berbeda dengan Hari Valentine yang dirayakan pada tanggal 14 Februari, Single’s Day menjadi momen bagi mereka untuk berkumpul bersama teman atau sahabat.

Para mahasiswa yang belum mempunyai pasangan ini merayakan status mereka dengan bersenang-senang, makan bersama, serta saling bertukar hadiah. Berawal dari acara kampus yang sederhana, perayaan ini meluas hingga ke berbagai kota di Tiongkok, hingga akhirnya dikenal secara internasional.

Tanggal 11 November sendiri dipilih karena tertulis sebagai 11.11. Empat angka satu tersebut dipandang sebagai representasi empat orang yang sama-sama single alias jomblo.

Ilustrasi jomblo (Pixabay/JacksonDavid)
Ilustrasi jomblo (Pixabay/JacksonDavid)

Pada budaya internet China, seseorang yang belum menikah sering dijuluki dengan ‘guanggun’ yang artinya ‘tongkat gundul’ atau individu yang berdiri sendiri.  Angka satu dianggap sebagai simbol yang tepat untuk menggambarkan hal ini.

Pada bahasa gaul Cina, angka ini juga diartikan sebagai ‘bare stick’ yang berarti lajang. Hal ini menjadikan hari tersebut relavan bagi mereka yang belum memiliki pasangan.

Baca Juga: Xiaomi Raup 4,4 Miliar Dolar AS di 11.11, Redmi K70 Extreme Edition Terjual 1,3 Juta Unit

Hari Jomblo dan Festival Belanja

Seiring berjalannya waktu, momentum perayaan Hari Jomblo ini semakin meluas. Hingga puncaknya terjadi pada tahun 2009 ketika CEO Alibaba yakni Daniel Zhang menjadikan 11 November sebagai festival belanja selama 24 jam.

Angka transaksi pada platform e-commerce di China pun meningkat tajam setiap peringatan 11.11, sehingga sejak saat itu tanggal ini dijadikan sebagai hari belanja terbesar di dunia, baik secara online ataupun offline.

Hingga saat ini, 11.11 lebih dikenal sebagai Festival Belanja daripada Hari Jomblo. Bahkan menurut catatan, penjualan pada Single’s Day atau Hari Jomblo ini bisa melampaui Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat.

Jutaan orang berbondong-bondong memanfaatkan momentum ini untuk berbelanja produk impian dengan diskon besar-besaran.

Festival Belanja online menjadi booming setelah berbagai platform e-commerce menawarkan berbagai diskon besar, flash sale, hingga peluncuran produk spesial.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI